15 Menteri Dikabarkan Siap Mundur dari Kabinet Indonesia Maju, Ini Kata Presiden

Presiden Joko Widodo bantah kabar 15 menteri akan mundur. dok. Sekretariat Presiden.
EmitenNews.com - Presiden Joko Widodo akhirnya menanggapi isu tentang sebagian menteri akan mengundurkan diri. Presiden Jokowi membantah kabar yang dalam sepekan ini meramaikan jagat perpolitikan Tanah Air itu. Sedikitnya 15 menteri disebut akan mohon pamit dari Kabinet Indonesia Maju.
Bantahan juga datang dari sejumlah menteri. Di antaranya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Menteri setiap hari ikut ratas, rapat terbatas. Setiap hari rapat internal, setiap hari, dengan semua menteri atau dengan sebagian menteri," kata Presiden Jokowi usai menghadiri acara Hari Lahir (Harlah) ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (20/1/2024).
Presiden Jokowi menegaskan bahwa setiap hari ia menggelar rapat internal bersama para menteri dari pagi hingga malam. Ia mengaku dalam setiap rapat dengan menteri berbeda itu tidak menemukan ada masalah.
"Kabarnya dari siapa? Wong kita dari pagi sampai sore, pagi siang malam, kita rapat paripurna, rapat internal, rapat terbatas, selalu enggak pernah ada jedanya. Setiap jam, setiap dua jam gonta-ganti rapat, gonta-ganti menteri juga enggak ada masalah," kata Jokowi.
Dalam pandangan Presiden Jokowi, isu menteri mundur itu termasuk hal yang dikaitkan dengan politik, mengingat sudah memasuki bulan politik atau menjelang pesta demokrasi Pemilu 2024, pada 14 Februari 2024. Ia kembali memastikan para menteri masih bekerja rutin seperti biasanya.
"Namanya bulan politik, tahun politik ya, semua hal akan berkaitan dengan hal-hal bersifat politik, tapi biasa kok kita kerja biasa, kerja rutin biasa," kata Jokowi.
Sebelumnya, dalam acara konsolidasi kader Partai Golkar di Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/1/2024) malam, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan situasi baik-baik saja. Itu berarti, tidak adat alasan bagi para pembantu Presiden untuk meninggalkan pemerintahan Presiden Jokowi.
Airlangga Hartarto menyebutkan, berita yang awalnya diembuskan oleh ekonom senior INDEF Faisal Basri itu tidaklah benar. Ketua Umum Partai Golkar itu, lebih tahu hal ini karena kedekatannya dengan hampir semua menteri di kabinet itu.
Related News

Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, BPS Catat Faktor Pendorongnya

Kasus Penggelapan Dana Investasi eFishery, Polisi Tahan Gibran

Berat Nian Beban Pekerja di Jabodetabek, Simak Kajian Pemerintah

Kejagung Sita Uang Tunai dan Lima Mobil Mewah Riza Chalid

Starlite dan CubMu Hadirkan Hiburan Digital Berkualitas dan Terjangkau

KPK: Praktik Korupsi Anak Usaha Pertamina, Akuisisi Sumur Minyak Gabon