19,30 Persen dari Laba, RUPS PAM Mineral (NICL) Restui Pembagian Dividen Rp28,98 Miliar
Diharapkan dengan adanya peningkatan produksi akan memberikan dampak yang positif bagi kinerja operasional dan keuangan NICL yang nantinya akan tercermin dalam peningkatan laba bersih.
Di sisi lain, NICL juga mempertimbangkan situasi geopolitik internasional yang masih belum kondusif yang akan mempengaruhi terhadap harga solar Industri yang merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi. Hal ini akan menyebabkan semakin besarnya modal kerja yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi.
Sebagai gambaran, Tren pertumbuhan kinerja yang positif juga berhasil dipertahankan NICL hingga triwulan I-2023, di mana pada periode tersebut perusahaan sukses meraup nilai penjualan sebesar Rp254 miliar.
Nilai tersebut tumbuh sekitar 14,71 persen dari catatan penjualan pada periode sama tahun lalu, yang masih sebesar Rp222 miliar. Dari hasil penjualan yang berhasil diraup, NICL sukses membukukan laba usaha sebesar Rp77 miliar, melesat jauh hingga 216,77 persen dibanding realisasi laba usaha pada triwulan I-2022 yang masih sebesar Rp24,5 miliar.
Sedangkan laba bersih melonjak sebesar 135 persen menjadi Rp58,21 miliar, dari sebelumnya Rp24,73 miliar.
Sedangkan dari segi aset perusahaan, per 31 Maret 2023 nilai aset NICL tercatat sebesar Rp692 miliar, meningkat 15,18 persen dibanding posisi akhir tahun lalu. Selain itu, Perseroan juga berhasil menumbuhkan ekuitas sebesar 15,05 persen dari posisi ekuitas per 31 Desember 2022, menjadi Rp572 miliar per 31 Maret 2023.
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M