EmitenNews.com - Penganugerahan Annual Report Award (ARA) 2023 yang digelar pada Senin (7/10) merupakan yang ke-19 sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2002.

Tema yang dipilih, yaitu “Internalizing Integrated Mindset Toward Sustainable Long Term Value Creation”, bertujuan untuk meningkatkan praktik governansi serta integrasi aspek keberlanjutan dalam perencanaan strategis dan proses bisnis dalam rangka penciptaan nilai jangka panjang serta mengungkapkannya di dalam laporan tahunan dan laporan keberlanjutan sekaligus untuk mencapai peningkatan kualitas penyajian informasi pada kedua laporan tersebut. 

“Kegiatan ARA bertujuan untuk mendorong penerapan prinsip-prinsip governansi korporat perusahaan - perusahaan di Indonesia melalui keterbukaan informasi dan praktik governansi, termasuk keberlanjutan, yang dilakukan melalui penilaian terhadap laporan tahunan dan keberlanjutan perusahaan serta pemberian rekomendasi perbaikan terhadap seluruh peserta ARA,” ungkap Ketua Umum Komite Nasional Kebijakan Governansi selaku Ketua Panitia Pengarah ARA 2023, Prof. Mardiasmo seperti dilansir dalam siaran pers, Senin (07/10) malam.

“Penilaian dilakukan terhadap keterbukaan informasi laporan tahunan dan laporan keberlanjutan yang sesuai dengan ketentuan dan pedoman yang berlaku dan disajikan secara relevan dan wajar,” lanjutnya. 

Dijelaskan, kriteria ARA disusun dengan mengakomodir ketentuan/standar terkait pengungkapan informasi dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan dan best practices di bidang corporate governance serta selalu di-update untuk menyelaraskan dengan perkembangan yang ada. 

ARA 2023 menggunakan kriteria yang telah selaras dengan SE OJK 16/2021 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan, termasuk lampiran SE OJK 16/2021 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Laporan Berkelanjutan, yang mengacu pada POJK 51/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan, dan mengakomodir Pedoman Umum Governansi Korporat Indonesia (PUGKI) 2021, serta ASEAN CG Scorecard. 

Proses penjurian ARA 2023 terdiri dari 2 (dua) tahap, yaitu; tahap penilaian desk evaluation, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan dipublikasikan di website KNKG, dan tahap wawancara yang dilakukan untuk mendapatkan high level view dari pimpinan perusahaan mengenai praktik governansi korporat dan internalisasi aspek keberlanjutan yang diterapkan oleh perusahaan, serta mengkonfirmasikan hasil penilaian desk evaluation atas isi laporan tahunan dan laporan keberlanjutan. 

"Berdasarkan kedua tahap tersebut, ditetapkan Juara Umum ARA 2023 dan pemenang untuk masing-masing kategori," ungkap Prof. Mardiasmo. 

Sejak penyelenggaraan ARA pertama kali sampai ARA 2023 ini, Dewan Juri yang diketuai oleh Prof. Lindawati Gani, selalu menjaga objektivitas dan independensi penjurian ARA.

Hal tersebut tercermin melalui proses penjurian yang dilakukan dan adanya keberagaman dalam komposisi Dewan Juri. 

Adapun Dewan Juri ARA 2023 terdiri dari perwakilan berbagai institusi dan profesi, antara lain Direktorat Jenderal Pajak – Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), Komite Nasional Kebijakan Governansi (KNKG) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 

Selain itu, di dalam komposisi Dewan Juri juga terdapat elemen akademisi.

Pelaksanaan ARA 2023, dipimpin oleh Sigit Pramono selaku Ketua Panitia Pelaksana, bekerjasama dengan 7 (tujuh) instansi penyelenggara, yaitu Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian BUMN, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Bursa Efek Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governansi serta Ikatan Akuntan Indonesia. 

“Panitia mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah mendukung suksesnya penyelenggaraan ARA 2023 ini,” ungkap Prof. Mardiasmo.