27 Tahun, KSEI Bertekad Pastikan Penyelesaian Transaksi yang Efisien
Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat (kedua dari kiri) beserta jajaran direksi lainnya dalam acara HUT ke-27 KSEI, di Jakarta, Senin (23/12/2024)(Foto: RRI/Magdalena Krisnawati)
EmitenNews.com - Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menegaskan komitmennya untuk mendukung pengembangan pasar modal Indonesia. Sesuai kewenangannya, KSEI akan meningkatkan kenyamanan dalam bertransaksi di pasar modal dengan berbagai inovasi dan digitalisasi.
"KSEI berkomitmen menjadi organisasi yang memastikan terjadinya mekanisme perdagangan atau penyelesaian transaksi yang efisien dan aman. Serta, menyedikan infrastruktur yang reliable dan bisa dipercaya di pasar modal Indonesia," kata Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat, pada HUT ke-27 KSEI, di Jakarta, Senin (23/12/2024).
Karenanya, KSEI mengedepankan penggunaan teknologi dalam mekanisme penyelesaian transaksi di bursa efek, tidak lagi dengan cara manual. Hal tersebut sesuai dengan fungsi KSEI sebagai bagian Self-Regulatory Organization (SRO), bersama Bursa Efek Indonesia dan Kliring Penjamin Efek Indonesia.
"Di mana KSEI berperan sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian efek-efek yang ditransaksikan di pasar modal Indonesia. Baik yang diperdagangkan di Bursa Efek maupun yang tidak diperdagangkan di Bursa Efek," ujar Samsul.
Sepanjang 27 tahun eksistensinya, KSEI telah terus melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas layanan penyelesaian transaksi di bursa efek. Di tahun 2024 KSEI berhasil mengembangkan berbagai inovasi berbasis digital untuk menunjang kinerja pasar modal Indonesia.
Belum lama ini, KSEI meluncurkan KSEI-Cash Management System (K-CASH), yaitu aplikasi pengelola dana untuk memudahkan transaksi reksa dana di pasar modal Indonesia. Aplikasi berupa platform digital ini diperuntukkan bagi investor sebagai respon atas perkembangan reksa dana yang makin dinamis.
Sebelumnya, KSEI juga telah mengembangkan Centralized Investor Data Management System (CORES.KSEI). Serta perluasan fungsi Sistem Multi Investasi Terpadu (S-MULTIVEST) untuk perusahaan asuransi.
“Ketiganya merupakan proyek multi years yang pengembangannya dilakukan beberapa tahun terakhir. Dan menjadi rencana strategis yang berhasil direalisasikan KSEI," ucap Samsul.
Sementara, Direktur Penyelesaian, Kustodian, dan Pengawasan KSEI, Eqy Essiqy mengatakan, KSEI terus berupaya memberikan kemudahan bagi investor.
"Kemudahan yang diberikan mulai dari pembukaan rekening sampai bertransaksi. Supaya investor merasa nyaman berinvestasi di pasar modal," kata Eqy.
Untuk itu, KSEI menambah jumlah Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) dan Bank Pembayaran menjadi 23 bank. Terdiri dari 15 bank yang sudah menjadi Bank Administrator RDN dan Bank Pembayaran, serta 8 bank baru.
KSEI juga berkomitmen untuk mendukun pendanaan bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) melalui layanan urun dana atau Securities Crowfunding (SCF). Saat ini KSEI sedang mengembangkan platform terintegrasinya.
"Platform tersebut diharapkan sudah bisa terealisasi tahun 2025. Melihat pengalaman negara lain, SCF untuk UKM bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi," kata Direktur Keuangan dan Administrasi KSEI, Imelda Sebayang.
Infrastruktur tersebut diharapkan akan membantu mobilisasi dan penyaluran modal bagi UMKM. Sehingga penyaluran dan distribusinya bisa lebih transparan.
Saat ini KSEI sudah menjadi anggota The Association of Eurasian Central Securities Depositories (AECSD) bersama 15 negara Eurasia lainnya. Diantaranya Azerbaijan, Armenia, Belarus, Georgia, India, Rusia, Turki, Tajikistan, Uzbekistan, dan Iran.
"KSEI akan terus mendorong pengembangan dan penguatan pasar modal. Hal yang dilakukan adalah meningkatkan efisiensi serta transparansi sektor keuangan dan pasar modal di Indonesia," kata Dirut KSEI, Samsul Hidayat, menutup pernyataannya.(*)
Related News
Produksi Batu Bara Nasional Lewati Target, Saham Berikut Direkomendasi
Pasar Bakal Pantau Inflasi dan Rilis Laporan Keuangan Perusahaan
Rawan Koreksi, IHSG Tinggalkan Level 7.000
Bumi Siak Pusako Selesaikan Survei Seismik 2D Sepanjang 156 Km
Astra Melalui YDBA Berangkatkan UMKM Training ke Jepang
IHSG Ditutup Anjlok 1,02 Persen, Terseret 8 Sektor