EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mencermati pergerakan harga saham tiga emiten, yakni PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC), PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk. (BEER), dan PT First Media Tbk. (KBLV). Ketiga saham tersebut terindikasi mengalami peningkatan harga di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).

Saham KBLV  melonjak sebesar 74,51% dari level Rp102 menjadi Rp178 dalam kurun seminggu. Disusul ASLC dalam satu minggu naik 48,44% di Rp 95 dari sebelumnya Rp64. Lalu, saham BEER yang bergerak 29,81% di Rp135 dari sebelumnya Rp104.

Pascaterbit pengumuman UMA pada pembukaan perdagangan Rabu (20/8), KBLV berlanjut nyaris mencetak ARA di Rp236 setara naik 32,58%. Kemudian, saham emiten milik TP Rachmat (ASLC) bergerak menghijau 7,37% di Rp102, sementara saham BEER anjlok 8,89% di Rp122.

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, dalam keterangan tertulis Selasa (19/8) berucap bahwa pengumuman UMA tidak serta-merta menunjukkan adanya pelanggaran.

“Pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal,” ujarnya.

BEI menyebutkan informasi terakhir mengenai ketiga perusahaan tercatat tersebut adalah keterbukaan informasi pada 6, 7, dan 9 Agustus 2025 terkait registrasi pemegang efek, yang dipublikasikan melalui laman resmi Bursa. 

Adapun sebelumnya, pada 16 Mei 2025, Bursa juga pernah mengumumkan UMA atas perdagangan saham KBLV.

“BEI juga menyarankan investor untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan investasi,” pungkas Yulianto.