79 Emiten Rilis Obligasi dan Sukuk Rp204,55 Triliun
Obligasi dan sukuk terakhir yang tercatat di BEI adalah milik Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry
EmitenNews.com - Jumlah emisi obligasi dan sukuk di Bursa Efek Indonesia (BEI), kian bertambah jelang tutup tahun 2025. Sejak Januari hingga 11 Desember 2025, total nilainya mencapai Rp204,55 triliun.
Mengutip keterangan BEI, Jumat (12/12), nilai sebanyak itu merupakan akumulasi 173 emisi dari 79 emiten. Di sini, emiten terakhir yang merilis emisi adalah PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry.
Lontar Papyrus merilis Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2025 Rp500 miliar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2025 Rp500 miliar.
Secara rinci, Obligasi Berkelanjutan IV Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap I Tahun 2025 terbagi menjadi dua seri. Di antaranya, Seri A Rp250 miliar dengan tingkat bunga 7,00% per tahun, jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.
Kemudian seri B Rp250 miliar dengan tingkat bunga 7,50% per tahun, jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.
Sementara, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap I Tahun 2025 juga terbagi menjadi dua seri. Yakni seri A Rp250 miliar dengan indikasi tingkat nisbah setara dengan 7,00% per tahun, jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi. Serta seri B Rp250 miliar dengan indikasi tingkat nisbah setara dengan 7,50% per tahun, jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.
Adapun dengan pencatatan itu, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 660 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp540,21 triliun dan USD134,01 juta, diterbitkan oleh 137 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp6.423,84 triliun dan USD352,10 juta, serta EBA sebanyak 7 emisi senilai Rp2,13 triliun. (*)
Related News
Podomoro Land (APLN) Jual 100 Persen Saham Pengelola Sofitel Bali Ubud
IPO BUMN Masih Belum Ada Tanda-tanda
MDKA Bayar Pokok dan Bunga Obligasi Rp3,18 Triliun Pada 15 Desember
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2T Proyek Flyover Sitinjau Lauik
SOHO Diguyur Pinjaman Rp750 Miliar dari BNI, Tanpa Agunan!
Gagal Bayar, Surat Utang WIKA Sandang Label idD





