EmitenNews.com - Adika Nuraga Bakrie menjabat Komisaris Utama Bumi Resources Minerals (BRMS). Pria akrab disapa Aga Bakrie itu menggantikan mendiang Saptari Hoedaja. Penahbisan Aga Bakrie dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bumi Minerals pada Selasa, 12 Oktober 2021.
Sebelumnya Komisaris Utama Bumi Minerals Saptari Hoedaja tutup usia pada 4 Juli 2021. Dasar penunjukan Aga Bakrie menjadi komisaris utama yaitu Pasal 18 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/PJOK.04/2014 mengenai Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
Aga Bakrie memperoleh gelar Bachelor of Degree dari Bentley University, USA (Amerika Serikat). Ia putra sulung Nirwan Dermawan Bakrie. Pria kelahiran Desember 1981 itu, telah bekerja selama 15 tahun berbagai perusahaan. Pada 2017, Aga Bakrie menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP).
Selain itu, Aga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bumi Resources (BUMI), Direktur PT Bakrie Capital Indonesia, Gaia Energi Baik, dan komisaris perseroan. Sebelumnya, Bumi Resources mengusulkan Aga Bakrie sebagai Komisaris Utama anak usaha Bumi Resources Minerals.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Minerals Muhammad Sulthon mengatakan, pergantian dilakukan karena Saptari Hoedaja, sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama BRMS, tutup usia pada 4 Juli 2021. ”Pemegang saham utama perseroan, yaitu Bumi Resources menjagokan Aga Bakrie sebagai komisaris utama menjalankan fungsi, dan tugas komisaris utama Perseroan,” tegas Sulthon.
Saat ini, Aga Bakrie menjabat sebagai Presiden Direktur Bumi Resources, menggantikan Saptari Hoedaja. Sekaligus menjadi komisaris perseroan. Aga Bakrie memperoleh gelar Bachelor of Degree pada 2005 dari Bentley University, Amerika Serikat. (*)
Related News

Pasar Tunggu BI, Phintraco Jagokan Saham AKRA, MYOR, dan AMMN

Surplus 18 Persen, MSIN 2024 Tabulasi Pendapatan Rp3,47 Triliun

Lagi! Direktur BJB Boyong Saham BJBR Rp915 per Lembar

Sarana Mitra Luas (SMIL) Alokasikan Capex Rp200 Miliar untuk 2025

Nyicil, Warga Swiss Jala 1,6 Juta Saham CYBR Rp554 per Lembar

Merosot 9,42 Persen, Laba BDMN 2024 Sisa Rp3,17 Triliun