Airlangga: 70 Persen Pekerjaan di 2030 Tuntut Penguasaan IT/AI

Upacara Wisuda Universitas Borobudur Tahun 2025 di Jakarta, Selasa (14/10).
EmitenNews.com - Di tengah ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil di kisaran 5 persen serta inflasi yang terkendali menjadi bukti kuat bahwa fundamental ekonomi nasional tetap tangguh menghadapi tekanan eksternal. Pada sisi lain, Pemerintah juga terus mempercepat transformasi menuju ekonomi hijau dan digital sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Perekonomian Indonesia tumbuh kuat di tengah tantangan global, dengan pertumbuhan mencapai 5,12 persen pada triwulan II-2025. Namun, tantangan ke depan memerlukan kualitas sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, dan adaptif terhadap perubahan teknologi serta arah transformasi ekonomi hijau,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan orasi ilmiah dalam Upacara Wisuda Universitas Borobudur Tahun 2025 di Jakarta, Selasa (14/10).
Dalam orasi bertema “Mewujudkan Sumber Daya Manusia Unggul, Adaptif dan Inovatif, Berdaya Saing Global untuk Indonesia Emas 2045”, Menko Airlangga menjelaskan bahwa Pemerintah terus memperkuat strategi pembangunan yang berfokus pada hilirisasi industri, digitalisasi ekonomi, serta pengembangan ekonomi hijau dan biru. Langkah tersebut diharapkan mampu menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian nasional.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat sumber daya manusia yang menjadi kunci keberhasilan transformasi ekonomi, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa generasi muda khususnya lulusan perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam memperkuat daya saing nasional di tengah transformasi ekonomi global yang semakin dinamis.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM di bidang teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), semikonduktor, dan bioekonomi (genomika). Penguasaan terhadap teknologi ini menjadi kunci dalam mewujudkan transformasi ekonomi menuju produktivitas tinggi dan daya saing global. Lebih jauh, Pemerintah juga mendorong kolaborasi antara dunia pendidikan, industri, dan riset untuk menyiapkan talenta yang mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi.
“Sekitar 70% pekerjaan pada 2030 akan menuntut penguasaan teknologi seperti AI dan IoT. Hal ini membuka peluang besar bagi tenaga kerja muda Indonesia,” ungkap Menko Airlangga.
Dalam konteks ekonomi hijau, Pemerintah mendorong transisi menuju energi bersih, peningkatan efisiensi sumber daya, serta pengembangan industri ramah lingkungan.
“Generasi muda Indonesia harus menjadi pelopor perubahan, penggerak inovasi, dan penjaga semangat kebangsaan dalam menghadapi dunia yang terus berubah. Transformasi ekonomi hanya dapat berhasil jika didukung SDM yang adaptif, produktif, dan berdaya saing”, pungkas Menko Airlangga.(*)
Related News

Potensi Rp95T Hilang, Mahfud MD Minta Menkeu Terus Tagih Utang BLBI

Surge (WIFI) Menang Lelang Frekuensi 1.4 GHz Regional I

Perluas Peluang Kerja, 20 Ribu Peserta Mulai Ikuti Program Magang

Kementerian ESDM dan BPS Finalisasi Data Penerima Subsidi Energi

Tol Kataraja Seksi 1 Siap Dilewati Gratis hingga 20 Oktober 2025

Tak Kunjung Tahan Tersangka Kasus CSR BI, MAKI Ancam Somasi KPK