Airlangga Sebut Pengangguran Terbuka dan Kemiskinan Ekstrem Turun

Menko Perekomian Airlangga Hartarto menyampaikan Tingkat Pengangguran Terbuka mengalami penurunan dari 4,91% pada bulan Februari 2024 menjadi 4,76% pada Februari 2025
EmitenNews.com - Di tengah kondisi global yang diliputi ketidakpastian saat ini, pemerintah Indonesia tetap optimis mampu menjaga daya tahan perekonomian. Terlebih realisasi pertumbuhan ekonomi pada Q1-2025 relatif menguat dibandingkan sejumlah negara lain.
”Sejumlah leading indicator, indeks kepercayaan konsumen positif, penjualan riil juga positif, realisasi investasi seperti disampaikan Presiden sesuai dengan target di Rp924,9 triliun,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan Nota Keuangan Tahun Anggaran (TA) 2026, Jumat (15/08).
Kemudian ekspor-impor neraca perdagangan juga positif, ekspor tumbuh double digit 11,29% dan impor 4,28%, neraca perdagangan di bulan Juni 2025 sebesar USD4,1 miliar, dan cadangan devisa relatif aman lebih dari 6 bulan.
"Kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang optimal juga tercermin dari perbaikan pada indikator ketenagakerjaan dimana Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan dari 4,91% pada bulan Februari 2024 menjadi 4,76% pada bulan Februari 2025," imbuhnya.
Di samping itu, kemiskinan ekstrem juga mengalami penurunan dari 1,26% pada bulan Maret 2024 menjadi 0,85% pada bulan Maret 2025.
Airlangga menekankan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), strategi utama untuk penanggulan kemiskinan tersebut diarahkan melalui stabilitas ekonomi makro dan penciptaan kesempatan kerja. Untuk tahun 2026, tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan RAPBN disusun selaras untuk menuju Indonesia Tangguh dan Sejahtera melalui kedaulatan pangan, energi, dan ekonomi.
Strategi besar kebijakan Pemerintah yang telah disiapkan untuk mendukung pencapaian ekonomi di tahun 2026 diantaranya ketahanan pangan, ketahanan energi, Makan Bergizi Gratis (MBG), program pendidikan, program kesehatan, program pembangunan desa, koperasi, dan UMKM, pertahanan semesta, serta akselerasi investasi dan perdagangan global.
“Beberapa hal yang diarahkan Bapak Presiden terkait dengan aspek kita dan ini kita dorong beberapa hal yang berkaitan dengan penciptaan lapangan kerja, pembangunan SDM, pendidikan, kesehatan, kemudian hilirisasi, industrialisasi,” jelas Menko Airlangga.
Selain itu, Pemerintah juga tetap berkomitmen melanjutkan serangkaian langkah strategis melalui berbagai sumber ekonomi baru untuk mendorong daya saing ekonomi. Seperti diversifikasi pasar ekspor dan mitra dagang dengan mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional dan memperluas akses ke pasar non-tradisional seperti Afrika dan Timur Tengah. Serta memperkuat kerja sama multilateral, transformasi digital dan ekonomi kreatif, penguatan hilirisasi industri dan semikonduktor, serta transisi energi.
Ke depan, Pemerintah tetap optimis bahwa target pertumbuhan ekonomi tahun 2025 dan 2026 akan dapat dicapai dengan mempertimbangkan peningkatan signifikan investasi, impor barang modal, dan belanja modal Pemerintah pada semester I-2025 yang akan berdampak positif terhadap produksi selanjutnya.
Stimulus ekonomi pada semester I-2025 yang terbukti mampu menjaga resiliensi ekonomi dan akan dilanjutkan pada semester II-2025, deregulasi serta reformasi perdagangan dan investasi yang akan meningkatkan kepercayaan investor, serta perbaikan daya saing untuk pemanfaatan kerja sama perdagangan dan investasi.
“Harapan berikut tentu APBN bisa dieksekusi lebih awal dibandingkan tahun 2025, sehingga akselerasi ekonomi bisa lebih besar dan Pak Presiden tadi berharap Danantara di semester 2 dan di tahun depan akan lebih berakselerasi,” pungkas Airlangga.(*)
Related News

Pemerintah Alokasikan Rp164,4 Triliun untuk Ketahanan Pangan 2026

Target Pajak 2026 Naik 13,5 Persen, Menkeu Akui Cukup Ambisius

Wamenkeu: APBN 2026 Adalah Belanja untuk Masyarakat Indonesia

BI Sampaikan Rencana Anggaran Tahun 2026 ke DPR

Pemerintah Sudah Guyur Stimulus Rp57,5 Triliun Untuk Jaga Pertumbuhan

Malindo, Scoot Air Siap Buka Rute Internasional dari Bandara Palembang