“Keberhasilan Indonesia meluncurkan sovereign blue bond bisa menjadi cetak biru bagi negara lainnya untuk memanfaatkan potensi pembiayaan biru sebagai alat pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan kemakmuran jangka panjang sambil menjaga ekosistem maritim mereka yang unik,” ungkap Jodi.

 

Dari contoh baik yang dilakukan Indonesia, Sekretariat AIS Forum meyakini bahwa Blue Financing Strategic Framework bisa menjadi pendekatan yang tepat bagi negara - negara pulau dan kepulauan lainnya untuk menerbitkan sovereign blue bonds serupa.  

 

Pendekatan strategis ini tidak hanya akan meningkatkan transparansi namun juga memastikan bahwa investasi sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya bagi negara-negara pulau dan kepulauan yang sangat bergantung pada sumber daya kelautannya.

 

Kedepannya, Sekretariat AIS Forum akan terus mendorong upaya untuk mengenalkan Blue Strategic Financing Framework pada negara – negara pulau dan kepulauan lainnya. Hal ini tentu harus disertai dengan peran aktif dalam mendukung negara – negara tersebut untuk bisa menerbitkan surat obligasi biru guna menyokong pembiayaan agenda kelautan mereka.

 

Bahasan tentang Blue Strategic Financing Framework akan menjadi satu bagian dalam tema kunci terkait Ekonomi Biru dalam Konferensi Tingkat Tinggi AIS Forum yang akan berlangsung di Bali pada 10 – 11 Oktober 2023 mendatang (Sekretriat AIS Forum/TR).