EmitenNews.com - Adaro Indonesia (AADI) medio 2025 mencatat laba bersih USD428,68 juta. Melorot 50,09 persen dari periode sama tahun lalu senilai USD858,92 juta. Dengan hasil itu, laba per saham dasar dan dulisian emiten Boy Thohir tersebut susut menjadi USD0,05505 dari USD0,12256. 

Pendapatan usaha USD2,39 miliar, anjlok 9,81 persen dari posisi sama tahun lalu USD2,65 miliar. Beban pokok pendapatan USD1,7 miliar, mengalami persotan dari periode sama tahun sebelumnya USD1,87 miliar. Laba kotor USD695,52 juta, mengalami koreksi dari posisi sama tahun lalu USD777,17 juta. 

Beban usaha USD114,24 juta, menciut dari USD134,68 juta. Pendapatan lain-lain USD27,73 juta, drop dari USD301,84 juta. Laba usaha USD609,01 juta, melorot dari USD944,33 juta. Biaya keuangan USD32,99 juta, bengkak dari USD28,04 juta. Penghasilan keuangan USD28,9 juta, mengalami perosotan dari USD56,6 juta. 

Bagian atas kerugian bersih entitas asosias dan ventura bersama USD9,33 juta, drop dari laba USD62,28 juta. Laba sebelum pajak penghasilan USD595,59 juta. Beban pajak penghasilan USD114,31 juta, bengkak dari edisi sama tahun lalu USD112,4 juta. Laba periode berjalan USD481,28 juta, anjlok dari USD922,76 juta. 

Total ekuitas tercatat USD3,72 miliar, mengalami penciutan dari akhir tahun sebelumnya USD3,36 miliar. Jumlah liabilitas USD2,36 miliar, mengalami pembengkakan dari akhir tahun lalu USD2,62 miliar. Total aset terakumulasi sebesar USD6,08 miliar, melonjak dari akhir 2024 senilai USD5,99 miliar. (*)