EmitenNews.com -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI hingga penutupan perdagangan saham akhir pekan JUmat (26/11)  ambles 2,06% ke 6.561,55. Total volume transaksi bursa mencapai 28,42 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 16,47 triliun. Investor asing mencatat net sell Rp 185 miliar di seluruh pasar. Di manakah safe landing bagi IHSG ?

 

Liza Camelia Suryanata Analis Henan Putihrai Sekuritas dalam riset hariannya, Senin (29/11/2021) mengatakan, akhirnya pola Rising Wedge itu gugur juga dan IHSG tampaknya masih akan lanjutkan penurunan hari ini setidaknya ke level Support terdekat : 6510-6480 (di mana di situ adalah lokasi upper channel + MA50),  namun sejujurnya merupakan Neckline dari pola reversal Double Bottom yang lumayan menegangkan apabila harus tertembus.  Dan jikalau Support pertama ini tak mampu membendung tekanan jual lebih lanjut, maka IHSG terpaksa harus menggenapi takdir turunnya ke area 6450 atau bahkan 6350. 


“Para investor atau trader disarankan untuk mengurangi posisi portfolio saat ini  demi mengamankan capital,” tegas Liza.


Bursa AS pada Jumat (26/11) ditutup merah tebal akibat kekhawatiran virus Covid varian baru, Omicron, yang ditemukan di Afrika Selatan dan telah menyebar ke beberapa negara. Bursa saham Eropa terus terpuruk mengingat sebelumnya kasus Covid varian Delta juga masih tinggi. Minyak mentah anjlok lebih dari 106 karena kekhawatiran bahwa surplus pasokan akan meningkat, akibat ancaman perlambatan ekonomi global.


Terkait dengan omicron,  sebagai varian covid terbaru. Sudah ada beberapa kasus yang diumumkan oleh team dokter yang menemukan, tapi tingkat kematian akibat itu masih rendah. Namun yang perlu menjadi perhatian ada infeksi di tengah penduduk yang sudah divaksin pfizer, Omicron ini dinyatakan lebih menular tapi  jujur masih tergolong mild, treatable. Akibat dari kepanikan itu ramai-ramai negara kembali ketatkan lockdown & border control to stop the spread. Inilah yang membuat dunia agak jittery, terbukti dari rontoknya harga komoditas dunia due to fear supply and demand global akan kembali terganggu. 


Lebih lanjut Liza menambahkan, harga crude oil yang sedang terpukul saat ini sebagiannya dikarenakan pengguyuran supply di market, dengan alasan lain bahwa harga minyak yang tinggi maka meningkatkan inflasi. Namun jangan lupa musim dingin di depan mata, jadi pergerakan harga komoditas masih akan  ada demand tinggi.

 

TBIG Rekomendasi Speculative Buy, Entry Level: 2930-2970; Target:  3170 / 3300;  Stoploss :  2900. 


HEAL Rekomendasi Speculative Buy,  Entry Level: 950-945;  Target:  990-1000 / 1030;  Stoploss: 930.


MIKA Rekomendasi: Buy,  Entry level : 2330-2300; Target: 2430-2460; Stoploss : 2270


MEDC Rekomendasi: Buy ON Weakness, Entry Level : 476-468;  Target :  500/520; Stoploss: 464.