Faik Fahmi menjelaskan, kondisi keuangan dan operasional perusahaan mengalami tekanan cukup besar. Pendapatan 2019 yang mencapai Rp8,6 triliun anjlok pada 2020, ketika perusahaan hanya meraih pendapatan Rp3,9 triliun.

 

Penurunan diprediksi masih akan terjadi pada 2021 akibat anjloknya jumlah penumpang yang hanya mencapai 25 juta orang. Dengan situasi trafik yang menurun dan adanya tekanan keuangan, Angkasa Pura I harus dihadapkan dengan kewajiban membayar pinjaman sebelumnya yang digunakan untuk investasi pengembangan bandara. ***