EmitenNews.com - Pada rentang Januari hingga Juli 2022, bandara kelolaan PT Angkasa Pura I (AP I) melayani 105 reaktivasi dan pembukaan rute penerbangan baru. Adapun rincian dari 105 rute tersebut adalah 9 reaktivasi rute domestik dan 22 pembukaan rute baru domestik, serta 73 reaktivasi rute internasional dan 1 pembukaan rute baru internasional.


Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi menyebut tahun ini perusahaannya mencatat kinerja operasional perusahaan yang membaik. "Ini terbukti dari mulai banyaknya maskapai penerbangan baik nasional maupun internasional yang melakukan reaktivasi rute serta pembukaan rute penerbangan baru di bandara yang kami kelola," katanya di Jakarta, Jumat (26/8/22).


Khusus untuk penerbangan rute internasional, sejak ditetapkannya Covid-19 sebagai pandemi global pada Maret 2020 rute penerbangan internasional reguler praktis berhenti beroperasi. Hal tersebut dikarenakan adanya kebijakan penutupan batas negara oleh hampir seluruh negara di dunia.


"Dengan adanya 73 rute penerbangan internasional yang direaktivasi serta 1 pembukaan rute baru internasional di tahun 2022 sejauh ini, tentunya merupakan pertanda positif akan kebangkitan kembali industri transportasi udara dan pariwisata, yang juga akan menghadirkan multiplier effect terhadap perekonomian nasional,” sambung Faik.


Di bulan Januari 2022, terdapat sebanyak 5 reaktivasi rute domestik, 1 pembukaan rute baru domestik, dan 1 reaktivasi rute internasional. Di bulan Februari, terdapat sebanyak 1 pembukaan rute baru domestik dan 3 reaktivasi rute internasional. Untuk bulan Maret, terdapat 1 reaktivasi rute domestik, 2 pembukaan rute baru domestik, dan 19 reaktivasi rute internasional.


Bulan April merupakan bulan dengan jumlah reaktivasi rute dan pembukaan rute baru terbanyak yaitu dengan jumlah total 27 rute, yang terdiri dari 3 reaktivasi rute domestik, 12 pembukaan rute baru domestik, dan 12 reaktivasi rute internasional.


Di bulan Mei, terdapat 15 reaktivasi rute internasional. Untuk bulan Juni, terdapat 2 pembukaan rute baru domestik dan 20 reaktivasi rute internasional. Sedangkan untuk bulan Juli, terdapat 4 pembukaan rute baru domestik, 3 reaktivasi rute internasional, dan 1 pembukaan rute baru internasional.


“Total terdapat 9 maskapai penerbangan yang melakukan reaktivasi dan membuka rute baru domestik, dan 26 maskapai penerbangan yang melakukan reaktivasi dan membuka rute baru internasional," ungkap Faik.


Momentum ini terus dijaga dengan secara aktif melakukan komunikasi dengan maskapai-maskapai nasional dan internasional untuk menjajaki potensi mereaktivasi rute penerbangan yang sempat terhenti akibat terdampak pandemi, serta untuk membuka rute baru ke bandara-bandara yang mereka kelola.


Untuk rute domestik, rincian maskapai yang melakukan reaktivasi rute dan pembukaan rute baru adalah sebagai berikut: Super Air Jet (7 pembukaan rute baru), Lion Air (3 pembukaan rute baru dan 2 reaktivasi rute), Pelita Air Service (3 pembukaan rute baru), Sriwijaya Air (3 reaktivasi rute), Wings Air (3 pembukaan rute baru), Batik Air (2 reaktivasi rute dan 1 pembukaan rute baru), Indonesia AirAsia (3 pembukaan rute baru), NAM Air (2 reaktivasi rute), dan Citilink (2 pembukaan rute baru).


Sedangkan untuk rute internasional, rincian maskapai yang melakukan reaktivasi rute dan pembukaan rute baru adalah sebagai berikut: Jetstar (11 reaktivasi rute), Indonesia AirAsia (8 reaktivasi rute), Scoot (6 reaktivasi rute), Batik Air Malaysia (6 reaktivasi rute), Garuda Indonesia (5 reaktivasi rute), Singapore Airlines (5 reaktivasi rute), AirAsia (5 reaktivasi rute).


Selanjutnya Jetstar Asia (4 reaktivasi rute), Malaysia Airlines (3 reaktivasi rute), Virgin Australia (3 reaktivasi rute), Qantas (2 reaktivasi rute), VietJet Air (2 reaktivasi rute), Batik Air (1 pembukaan rute baru), serta KLM, Qatar Airways, Royal Brunei Airlines, Turkish Airlines, Cathay Pacific, Thai AirAsia, Thai Airways, Cebu Pacific, Emirates, Citilink, Philippine Airlines, Korean Air, dan Philippine AirAsia (masing-masing 1 reaktivasi rute).


Untuk itu pihaknya menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder, khususnya kepada Kementerian Perhubungan selaku regulator, Kementerian Pariwisata, Pemerintah Daerah, maskapai penerbangan, Indonesia Airport Slot Management (IASM), Bea Cukai, Imigrasi, Kantor Karantina Pelabuhan, serta stakeholder di bidang transportasi udara dan pariwisata lainnya.(fj)