Antrian IPO Masih Panjang, Penghimpunan Dana di Pasar Modal Sentuh Rp 123,5 Triliun
EmitenNews.com—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp 123,5 triliun hingga 26 Juli 2022. Penghimpunan dana di pasar modal itu dengan emiten baru tercatat 32 emiten. Di pipeline masih terdapat 93 rencana emisi dengan nilai Rp 61,52 triliun.
OJK juga mencatat pasar saham Indonesia mengalami sedikit koreksi di tengah volatilitas di pasar keuangan global dan kecenderungan risk off investor yang mendorong keluarnya investor dari pasar negara berkembang.
Hingga 22 Juli 2022, IHSG melemah 0,4 persen mtd ke level 6.887 dengan non residen mencatatkan outflow Rp 4,19 triliun. Sementara itu, di pasar surat berharga negara (SBN), non residen mencatatkan outflow Rp 29,14 triliun sehingga mendorong rerata yield SBN naik 12,2 bps mtd pada seluruh tenor.
Adapun OJK menilai stabilitas sistem keuangan hingga kini tetap terjaga dengan kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan yang terus tumbuh di tengah meningkatnya tekanan inflasi dan pelemahan ekonomi global.
Kerja pengaturan dan pengawasan yang solid akan terus dilakukan OJK untuk menjaga stabilitas industri jasa keuangan dengan senantiasa memonitor perkembangan ekonomi global dan domestik setiap waktu.
“OJK selalu bersiaga menyiapkan berbagai kebijakan yang dibutuhkan dan selalu berkoordinasi dengan pemerintah, Bank Indonesia dan lembaga penjamin simpanan,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam keterangan tertulis, Kamis (28/7/2022).
Meski demikian, indikator perekonomian domestik menunjukkan perbaikan yang terus berlanjut. Headline inflasi bulan Juni 2022 tercatat meningkat, kendati demikian inflasi inti masih berada di level yang relatif rendah.
Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur berada dalam zona ekspansi meski dalam tren menurun dalam 10 bulan terakhir akibat kenaikan harga bahan baku. Sementara itu, sektor eksternal juga masih mencatatkan kinerja positif. Hal ini ditunjukkan dengan berlanjutnya surplus neraca perdagangan yang didorong oleh tingginya pertumbuhan ekspor. Cadangan devisa Juni 2022 juga tercatat meningkat.
Related News
OJK Awasi Ketat Pinjol KoinP2P, Ini Alasannya
Pendapatan dan Laba JSPT Kompak Menguat per September 2024
IDX Gelar Ring the Bell for Climate & Closing Ceremony
IHSG Turun Tipis di Sesi I, ISAT, TLKM, ESSA Top Losers LQ45
Hasil Survei, BI Tangkap Sinyal Penghasilan Warga Bali Tumbuh Positif
BEI Pangkas Syarat NAB Pencatatan Reksa Dana Jadi Rp1M, Ini Tujuannya