Baru-baru ini muncul lagi pembicaraan yang ramai di media dan memberitakan bahwa sekelompok nasabah merasa tertipu oleh perusahaan asuransi karena nilai investasinya yang begitu kecil setelah melakukan setoran bertahun-tahun.
Kali ini nama yang diseret tidak main-main, yaitu perusahaan asuransi besar asing yang sempat menjadi sponsor utama klub sepak bola ternama Liga Inggris yaitu Tottenham Hotspur, dan lagi-lagi produk yang jadi sorotan di sini adalah produk asuransi jenis unit link.
Sebenarnya ini adalah cerita klasik yang jadinya article ini sifatnya lebih hanya untuk edukasi ulang dan mengingatkan saja bagaimana produk asuransi unit link itu cenderung lebih susah mencapai harapan simulasi yang diharapkan saat anda ditawarkan produk ini pada pertama kalinya. Untuk memulainya, kita harus mengetahui terlebih dahulu mengapa produk asuransi unit link ini bisa dikeluarkan oleh sebuah perusahaan asuransi.
Sesuai judul di atas, asuransi itu adalah dana perlindungan dan bukan untuk investasi. Jadi maksudnya begini, seharusnya uang yang kita keluarkan untuk premi asuransi untuk perlindungan itu seharusnya dianggap sebagai pengeluaran tetap setiap bulan mau manfaatnya dipakai atau tidak. Hal inilah yang akan terjadi jika anda benar-benar mengambil asuransi polis yang tradisional.
Nah masalahnya, banyak orang Indonesia pada umumnya tidak mau rugi dan berpikiran mengapa mereka harus mengeluarkan pengeluaran rutin tiap bulan dan tidak tahu kapan manfaatnya akan terpakai. Nah dari sinilah akhirnya perusahaan asuransi membalut satu produk yang mengkombinasikan antara manfaat asuransi dan investasi, yang dinamakan poduk unit link, dengan harapan satu hari saat hasil investasi anda sudah besar, hasil investasi tersebut dapat membayar biaya asuransi anda atau yang sering disebut cost of insurance, tanpa anda harus melakukan top up lagi setiap kalinya.
Namun sayangnya, kebayakan hal ini tidak terjadi sesuai rencana yang diharapkan dengan melihat cara kerja produk asuransi unit link sendiri yang begitu berat.
Sebelum premi yang anda bayarkan setiap bulan diinvestasikan, premi anda akan dikurangi terlebih dahulu biaya-biaya, seperti biaya asuransi anda atau sering disebut Cost of Insurance (COI), fitur rider jika ada, dan biaya lainnya yang mana biaya paling besar adalah untuk komisi agent. Dari uang yang tersisa itu, barulah dana anda diinvestasikan ke produk reksadana sesuai dengan profil dan risiko anda.
Namun biasanya, marketing anda akan menyarankan produk investasi reksadana saham guna untuk memenuhi target imbal investasi sesuai simulasi saat presentasi awal, karena sifat investasi produknya yang cenderung jangka panjang. Di sisi lain kita juga mengetahui bahwa return IHSG beberapa tahun ke belakang cenderung flat dan tidak begitu fantastis. Nah dari sini anda sudah dapat melihat berapa beratnya produk asuransi unit link ini untuk dapat mencapai target investasi yang harus dicapai jika disesuaikan pada simulasi awal saat anda diperkenalkan produk ini.
Dari kejadian inilah, tak heran nasabah sering complain saat mengetahui bahwa hasil investasi mereka cenderung di bawah, tidak sesuai dengan harapan dan tidak dapat menutupi cost of insurance mereka seperti yang diharapkan pada awalnya dan berakibat mereka harus terus melakukan top up guna menjaga kualitas manfaat dari nilai asuransi yang ditandatangani dari awal polis dibuat.
Akhir kata, dari article ini diharapkan bahwa orang Indonesia dapat menjadi lebih bijak untuk lebih memilah-milah lagi dana yang memang dialokasikan untuk tujuan perlindungan asuransi dan juga dana yang dikhususkan untuk tujuan investasi.
Related News
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya