EmitenNews.com - Indonesia dan India memasuki babak baru dalam peningkatan kerja sama bilateral di berbagai bidang. Presiden Prabowo Subianto menyatakan hubungan Indonesia dan India telah terjalin sejak lama. India termasuk negara yang sejak awal mengakui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Prabowo akan menghadiri peringatan Hari Republik India (Republic Day) pada 26 Januari 2025 sebagai "Chief Guest".

"Ini adalah babak baru untuk meningkatkan dan memperkuat kerja sama Indonesia - India," kata Presiden Prabowo Subianto dalam pernyataan resmi di hadapan PM India Shri Narendra Modi di New Delhi, Sabtu (25/1/2025).

Presiden menyatakan hubungan Indonesia - India telah terjalin sangat lama. Indonesia tidak akan melupakan bantuan dari India sejak Indonesia memproklamasikan diri sebagai negara merdeka pada 1945. Pemerintah India adalah negara yang langsung mengakuinya di dunia internasional.

India telah hadir memberikan dukungan di masa-masa perjuangan Indonesia baik itu dukungan secara politik sebagai negara baru yang berdaulat, hingga bantuan hibah lahan untuk Kedutaan Besar Indonesia di India.

Pada masa kini dukungan India juga terus ada, termasuk mendukung Indonesia menjadi anggota BRICS, yang dipercaya sebagai organisasi antarpemerintah, dan akan meningkatkan kerja sama dalam menghadapi tantangan global.

Secara khusus Presiden Prabowo Subianto berterima kasih kepada Perdana Menteri India Narendra Modi karena telah mendukung Indonesia menjadi anggota permanen Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS). Prabowo meyakini kerja sama antarnegara bisa menjadi bermanfaat bagi stabilitas global.

"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada India yang telah mendukung keanggotaan permanen kami di BRICS. Kami yakin kerja sama ini akan bermanfaat bagi stabilitas global dan kerja sama regional," kata Prabowo Subianto usai menggelar pertemuan bilateral dengan Narendra Modi di Hyderabad House, New Delhi, India, Sabtu (25/1/2025).

Presiden Prabowo menyatakan, Indonesia membuka diri kepada India untuk berinvestasi, khususnya pada sektor infrastruktur. Ia berjanji akan turun langsung memastikan pemerintahannya mempermudah perizinan dan mengatasi hambatan birokrasi.

"Kalau memang diperlukan saya akan tetap turun tangan memastikan semuanya berjalan," katanya.

Sementara itu, PM India Narendra Modi menyatakan harapannya agar kerja sama bilateral kedua negara bisa meningkat di banyak sektor. Termasuk dalam bidang manufaktur pertahanan, pengembangan energi terbarukan (green energy), dan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Dalam kesempatan tersebut, kedua pihak saling bertukar dokumen nota kesepahaman (MoU) yang telah disepakati saat kunjungan rombongan Presiden Prabowo berlangsung.

Di antaranya MoU bidang teknologi komunikasi yang penyerahan dokumennya diwakilkan oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, bidang kesehatan oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Sementara itu, bidang keamanan kemaritiman dan pertahanan oleh Menlu Sugiono, bidang kebudayaan oleh Menbud Fadli Zon, serta MoU antar asosiasi pengusaha oleh Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie.

Turut hadir menyaksikan antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan penasihat Kadin Indonesia Hashim Djojohadikusumo. ***