Badai Koreksi di Tengah Optimisme G20, Apakah Asing Tetap Setia?
Ilustrasi Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) disertai dinamika penguatan serta penurunan indeks.
Strategi alokasi aset yang berhati-hati saat ini dapat diarahkan pada: alokasi mayoritas (50-60%) pada sektor defensif dan struktural seperti Keuangan dan Telekomunikasi; alokasi moderat (20-30%) pada sektor siklikal yang menjadi proksi pertumbuhan G20 (Konsumsi, Infrastruktur); dan porsi substansial (10-20%) untuk lindung nilai melalui Emas atau Kas Valas.
Keputusan investasi di kuartal akhir ini harus didasarkan pada kalkulasi rasional atas diskonto valuasi struktural, bukan sekadar respons emosional terhadap ketakutan global. Investor yang cerdas memanfaatkan window of opportunity ini untuk mengakumulasi aset.
Related News
Laporan Keberlanjutan (ESG), Risiko yang Terabaikan Investor Ritel
Dividen Perusahaan Tambang Ambil Rasio 100% Laba Bersih, kok, Bisa?
Sinyal Window Dressing, Waktunya Memburu Saham Bagus di November?
Mimpi Besar Pasar Modal Indonesia, Meneropong Optimisme IHSG 32.000
Saham Viral vs Saham Bernilai: Hype yang Menggeser Dominansi Analisis
Wacana Free Float MSCI Mengguncang Pasar, Saham Konglo Tersingkir?





