Bahaya Bahan Kimia Merusak Ginjal, Menkes Ungkap Sudah 99 Kasus Kematian Balita
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dok Setpres RI.
EmitenNews.com - Mari terus memperhatikan kesehatan anak-anak kita. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan terdapat 99 balita meninggal, dengan hasil pemeriksaan medis ditemukan adanya kandungan zat kimia berbahaya yang merusak ginjal. Sejauh ini masih misterius penyebab gagal ginjal pada pasien anak.
"Tapi intinya memang sudah ada 99 balita yang meninggal. Dari 99 balita itu kita periksa ada kandungan zat kimia berbahaya di dalamnya. Kita ambil darahnya, kita periksa, kita lihat, ada bahan bahan kimia berbahaya yang merusak ginjal," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam acara Hari Kesehatan Nasional ke-58 di Walantaka, Kota Serang, Banten, Kamis (20/10/2022).
Menurut Menkes Budi, pihaknya telah mendatangi rumah keluarga balita yang meninggal, dan meminta obat-obatan yang diminum. Dari situ diketahui bahwa obat-obat yang diminum juga mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan pihak Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengetahui secara pasti obat-obat penyebar horor itu.
"Kita datangi rumah pasien itu. Obat-obat yang diminum mengandung bahan-bahan tersebut. Jadi sekarang kita berkoordinasi dengan BPOM, supaya bisa cepat dipertegas itu obat-obat yang mana yang harus kita tarik," kata mantan Wakil Menteri BUMN tersebut.
Budi mengungkapkan, kematian bayi per bulan yang telah dideteksi mencapai 35 orang, sehingga harus benar-benar diwaspadai. "Karena ini sudah meninggal puluhan bayi per bulan. Rumah sakit sudah mulai agak penuh yang rujukan. Saya rasa yang meninggalnya lebih dari itu."
Kementerian Kesehatan menurut Menkes mengambil tindakan preventif agar tidak bertambah korban balita. Pihaknya meminta para dokter, dan apotek-apotek jangan dulu menjual obat sirup paracetamol, sampai nanti BPOM memastikan obat-obat mana yang sebenarnya berbahaya. “Kenapa kita ambil begitu, setiap kita nunda dua atau tiga bayi meninggal. Jadi kita mengambil tindakan yang lebih hati-hati." ***
Related News
Kupas Tuntas Strategi Indonesia Hadapi Tantangan Ekonomi 2025
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru