Bahlil: Impor BBM Tambahan Untuk Swasta Bukan Skema Satu Pintu

Menteri BUMN Bahlil Lahadalia dalam salah satu kunjungan ke SPBU milik Pertamina. (Foto: Dok)
EmitenNews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan, skema impor BBM tambahan untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta, Shell, Vivo, British Petroleum (BP), Exxon Mobil melalui Pertamina bukan skema satu pintu.
Hal tersebut disampaikan Menteri ESDM, melalui keterangan resmi, sebagaimana dilansir Info Publik. Lebih lanjut, Bahlil menyatakan kebijakan kolaborasi dengan melibatkan perusahaan negara tersebut karena stok impor tambahan yang diperoleh oleh SPBU swasta saat ini sudah menipis. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan karena BBM merupakan cabang industri yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Saya ingin menjelaskan bahwa impor ini bukan skema satu pintu. Kuota impornya ini sudah diberikan 110 persen dibandingkan dengan tahun 2024," kata Bahlil.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan, untuk skema impor tahun depan, pihaknya akan mengatur secara baik, dengan melihat pangsa pasar (market share) dari SPBU swasta. "Saya katakan bahwa negara ini ada aturan, harus semuanya sesuai aturan. Pembatasan itu bagian daripada aturan, jangan juga oversupply," ucapnya.
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia menyatakan SPBU swasta menyetujui untuk membeli stok BBM tambahan dengan skema impor melalui Pertamina. "Mereka setuju, dan memang harus setuju untuk beli, berkolaborasi dengan Pertamina," ucap Menteri ESDM.
Menurut Bahlil, dari kesepakatan tersebut, SPBU swasta mengajukan beberapa syarat dalam skema impor tambahan BBM lewat kolaborasi dengan Pertamina, yaitu BBM yang dibeli merupakan BBM murni (fuel base) yang nantinya akan dilakukan pencampuran di tangki SPBU masing-masing.
Syarat selanjutnya, SPBU swasta mengajukan adanya survei bersama pembelian stok BBM, serta adanya transparansi harga pembelian.(*)
Related News

RI Perlu Kerja Sama Peningkatan Kapasitas Terkait Hukum WTO

Hanya Untungkan Pengemplang, Menkeu Purbaya Tak Setuju Tax Amnesty

Hasil Penjualan Sukuk Ritel Seri SR023 Sebesar Rp18,72 Triliun

Sodorkan DigiKab Powered by Bale, BTN Gandeng Pemkab Minahasa Utara

HUT ke-9 HUMI Hidupkan Semangat Sinergi via Aksi Sosial hingga Fun Run

Indonesia Peringkat ke-24 Dunia Kontributor Ekspor Alat Olahraga