Dia menyampaikan pada 2022 perseroan berhasil mempertahankan rasio kolokasi menara telekomunikasi melalui teknik penjualan dan pemasaran yang terarah dan berfokus pada pengembangan hubungan jangka panjang. Segmen usaha menara dan jaringan masih menjadi penopang utama pendapat usaha perseroan.
Disinggung soal bisnis data center, Robby menjelaskan, BALI sudah mengoperasikan data center sejak sebelum pandemi Covid-19. Hal itu merupakan salah satu strategi transformasi digital BALI.
"Selain dijual, data center tersebut juga memenuhi kebutuhan ekosistem digital BALI. Kamis optimistis kebutuhan data center ke depan akan melonjak sehingga kami berencana mengembangkan lebih lanjut," katanya.
Di samping data center, manajemen BALI juga optimistis dengan perkembangan bisnis CCTV dengan kebutuhan pengolahan dana analitikal. Saat ini, perseroan sudah melakukan ekspansi bisnis CCTV di sejumlah kota/kabupaten di Jawa dan Bali.
Dari sisi kinerja pada 2022, perseroan tercatat memiliki jumlah menara 2.649 unit. Peningkatan kapasitas menara yang semuanya telah terintegrasi dengan jaringan transmisi,baik berupa kabel serat optik maupun antena microwave berkapasitas tinggi tersebut mendorong pertumbuhan jumlah pelanggan, menjadi total 2.041 penyewa menara beserta jaringannya. Adapun, kinerja pemakaian data mencapai 482.312 Mbps.
Di sisi lain, produk FTTX juga mampu menghasilkan kinerja positif segmen usaha Komunikasi Data, Internet dan Televisi Kabel. Jumlah home-passed meningkat menjadi 208.083 unit. Perseroan juga melakukan sejumlah upaya dalam meningkatkan jumlah pelanggan dengan komposisi 52.803 pelanggan residensial dan 1.030 pelanggan korporasi serta lembaga Pemerintah.
Per kuartal I/2023, BALI mengoperasikan 2.649 menara dengan jumlah penyewa 2.029 unit. Pemakaian data pelanggan terpantau meningkat menjadi 485.730 Mbps.
Sementara itu, FTTX home-passed bertambah menjadi 210.724 unit, FTTX pelanggan residensial juga naik menjadi 52.884 unit, serta pelanggan korporasi dan lembaga pemerintah 1.048 unit.
Dari sisi kinerja keuangan, BALI mencatatkan pendapatan Rp234,51 miliar per kuartal I/2023. Adapun, sejak 2019 kenaikan pendapatan rata-rata tahunan (CAGR) mencapai 17%. Untuk EBITDA, perseroan membukukan Rp160 miliar per kuartal I/023 dengan margin 68%. CAGR EBITDA sejak 2019 berkisar 18%.
Related News
Bos PPRI Lego Saham Lagi, Kali Ini 30 Juta Lembar Harga Atas
Grup Lippo (SILO) Obral Saham ke Karyawan Harga Bawah, Ini Tujuannya
MEDC Siap Lunasi Obligasi Rp476,3 M, Telisik Sumber Dananya
Pendapatan Oke, Laba NCKL Kuartal III 2024 Tembus Rp4,83 Triliun
Transaksi Beres, Menantu Megawati Siap Tender Wajib Saham MINA
Harga Miring, Sejahtera Raya Repo 55 Juta Saham IMAS Rp652 per Helai