EmitenNews.com - Bali bebas dari sampah. Demikian janji Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan usai meninjau tiga proyek pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Bali. Yaitu, Kesiman Kertalangu, Tahura dan Padang Sambian. Peninjauan Ketua Bidang Penyelenggara Presidensi G20 itu, untuk memastikan Bali bebas dari sampah, agar para delegasi G20 dapat menikmati kebersihan di Pulau Dewata Bali.


"Indonesia sebagai tuan rumah G20 akan semakin sibuk untuk mempersiapkan acara besar ini. Pembangunan 3 TPST ini menjadi salah satu persiapan untuk menyambut KTT G20 November 2022, di Bali. Saya harap pada Oktober atau November, Bali akan lebih bersih dan sampah di laut semakin berkurang," ujar Luhut Binsar Pandjaitan, di Jakarta, Rabu (31/8/2022).


Menko Luhut menyebutkan, tiga TPST yang rencananya hadir di Denpasar ini,  sekitar 40 persen mesinnya masih diimpor. Masih perlu impor, karena hingga saat ini Indonesia belum memiliki teknologi tersebut, dan masih dikembangkan lebih lanjut.


Meskipun demikian, Luhut Binsar Pandjaitan meminta Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait agar terus mengembangkan mesin berteknologi yang sama untuk diproduksi sendiri di dalam negeri. Rencana pabrik mesin ini akan dibangun di Solo, Jawa Tengah.


“Ke depan mesin pengolahan sampah di 22 TPST lainnya yang akan dibangun di seluruh Indonesia, menggunakan mesin buatan dalam negeri," katanya.


Luhut membeberkan manfaat ekonomis dari TPST yaitu supaya hasil pengelolaan sampah di TPST bisa menghasilkan berbagai macam produk. Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal dapat menambah hasil produk mereka dan perekonomian masyarakat sekitar bisa terus bergerak. ***