Widi mencontohkan di antara penyalahgunaan sistem online yang marak menyerang dunia perbankan adalah Phising dan Skimming.

 

Phising merupakan aksi penipuan yang dilakukan pihak tertentu. Lewat upaya mencuri informasi rahasia seorang nasabah, dengan mengincar user-id, PIN, OTP, data kartu kredit dan informasi sensitif lainnya.

 

"Modus mereka bisa dengan membuat situs palsu yang memiliki tampilan mirip dengan situs resmi bank atau Phising dikerjakan dengan pura-pura mengaku petugas bank/institusi tertentu." ujar Widi.

 

Kemudian meminta data nasabah (username dan password atau user id dan lainnya) dengan modus yang mengaku sebagai call center bank bjb untuk menelepon nasabah, dan kemudian melancarkan aksi penipuan.

 

Widi mengungkapkan pengamanan terhadap aksi Phising bisa ditempuh di antaranya melalui menjaga kerahasiaan data pribadi.


"Tidak sembarangan membuka email dan link email yang tidak jelas pengirimnya. Atau bisa dengan rutin mengubah password secara berkala, dengan memakai password kombinasi huruf, angka dan karakter," paparnya.


Kewaspadaan nasabah, sambung Widi, juga mesti ditingkatkan atas Skimming. Yaitu metode membaca data magnetik yang terdapat pada Kartu Debit atau Kartu Kredit secara ilegal.


"Modus lainnya yang sering terjadi adalah Skimming data lewat pengintipan data nasabah di mesin ATM, melalui kamera tersembunyi yang dipasang pelaku," ujarnya.


Beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai antisipasi Skimming yakni, mengutamakan menuggunakan ATM bank bjb, mengganti PIN ATM secara berkala. Menutup tombol pinpad dengan tangan, saat anda memasukkan PIN ATM. "Penting diingat pula, jangan sampai mudah memberikan PIN ATM kepada pihak lain, yang mengaku sebagai petugas bank," tutur Widi.


bank bjb, lanjut dia, sejauh ini telah berupaya memberikan informasi dan wawasan guna meningkatkan kewaspadaan nasabah atas setiap penipuan online. "Tentu saja layanan digital telah memudahkan masyarakat dalam mengakses setiap produk dan program perbankan yang ada. Namun begitu, kehati-hatian dalam setiap aktivitas transaksi mutlak dijalankan demi keamanan bersama," jelas Widi.