Bank Jabar Banten (BJBR) Right Issue 925 Juta Lembar, Berikut Jadwal Lengkapnya
EmitenNews.com - PT Bank Jabar Banten (BJBR) akan menggelar right issue 925 juta lembar. Penerbitan saham baru itu, bernominal Rp250 per lembar. Aksi korporasi itu, akan dilakukan pada kuartal pertama tahun ini.
Manajemen Bank Bank Jabar Banten mengklaim, pelepasan saham seri B itu, setara maksimal 9,40 persen dari modal ditempatkan, dan disetor penuh perseroan. Berhak terlibat right issue Bank Jabar Banten itu, pemegang saham tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada 10 Maret 2022.
Aksi korporasi itu, untuk mendukung ekspansi kredit. Tepatnya, meningkatkan penetrasi kredit perusahaan tahun ini. Right issue itu, langkah tepat memperkuat permodalan untuk meningkatkan kemampuan penetrasi kredit. ”Harga pelaksanaan akan ditentukan kemudian, dengan mempertimbangkan penilaian harga wajar perusahaan,” tutur Direktur Utama Bank Jabar Banten Yuddy Renaldi, Kamis (13/1).
Berikut jadwal right issue Bank Jabar Banten. Tanggal efektif pendaftaran pada 24 Februari 2022. Recording date pada 10 Maret 2022. Cum right pasar reguler dan negosiasi pada 8 Maret 2022, untuk pasar tunai pada 10 Maret 2022. Ex right pasar reguler dan negosiasi pada 9 Maret 2022, untuk pasar tunai pada 11 Maret 2022.
Distribusi pada 11 Maret 2022. Pencatatan di BEI pada 14 Maret 2022. Periode perdagangan dan pelaksanaan pada 14-21 Maret 2022. Penyerahan saham hasil right issue pada 16-23 Maret 2022. Pembayaran pemesanan saham tambahan pada 23 Maret 2022. Tanggal penjatahan pada 24 Maret 2022, dan pengembalian uang pesanan (refund) pada 28 Maret 2022.
Rencana right issue Bank Jabar Banten telah mendapat persetujuan dari pemegang saham pada ajang RUPS Tahunan pada 6 April 2021. Seluruh dana right issue setelah dikurangi biaya emisi, seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan dalam ekspansi kredit. (*)
Related News
KDTN Guyur Dividen hingga Siapkan Strategi Bisnis Jitu di 2024
Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Para Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
Indospring (INDS) MInta Restu Stock Split Saham 1:10
Ambles 35,8 Persen, Laba Indocement (INTP) Tersisa Rp238M di Kuartal I
Ekspansi Bisnis UMKM Masih Melambat, Namun Tetap Prospektif
PGN (PGAS) Sebut Suplai Gas Bumi ke Freeport Smelter Tembaga