EmitenNews.com - Mitra Bukalapak dari Bukalapak, pemimpin pasar platform online to offline (020) di Indonesia, hari ini memperkenalkan fitur Agen BukaSend di aplikasi Mitra Bukalapak, di mana para pelaku UMKM dapat menjadi agen pengiriman barang untuk sejumlah jasa penyedia logistik ternama di tanah air, yaitu SiCepat Ekspres, J&T Express, Lion Parcel, Ninja Xpress, Anteraja dan Grab tanpa harus mengumpulkan modal.

 

Sejak diluncurkan di aplikasi Mitra Bukalapak, jumlah Agen BukaSend sudah mencapai lebih dari 12.000 dan tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.

 

Fitur agen BukaSend ini diharapkan dapat membantu para Mitra Bukalapak mengembangkan bisnisnya sekaligus mendapatkan penghasilan tambahan. Fitur baru ini juga memberikan solusi bagi para penyedia jasa logistik untuk dapat menjangkau lebih banyak pelanggan di berbagai pelosok tanah air melalui titik-titik penjemputan barang yang disediakan oleh para Mitra Bukalapak.

 

"Situasi pandemi telah mendorong perkembangan industri e-commerce sebagai sarana masyarakat Indonesia memenuhi berbagai kebutuhan. Seiring dengan hal tersebut peran teknologi kian besar dalam membantu para pelaku industri logistik menjawab kebutuhan ini dengan lebih efisien. Namun, seiring dengan meningkatnya penetrasi internet di Indonesia dan semakin pesatnya pengembangan infrastruktur oleh pemerintah, menyediakan titik-titik pengambilan barang offline dalam jumlah besar telah menjadi salah satu tantangan utama bagi pelaku bisnis logistik Indonesia,"ujar Victor Lesmana, President Commerce & Fintech Bukalapak dalam keterangan resminya Selasa (30/11).

 

Victor melanjutkan bahwa tantangan ini disebabkan oleh sulitnya membangun jaringan konektivitas di Indonesia. Meskipun terdapat 270 juta jiwa, Indonesia hanya memiliki 4.800 kantor pos dan kurang dari 30.000 kantor cabang bank dan kurang lebih 100.000 ATM,walaupun terdapat lebih dari 100 bank komersial.

 

Karenanya, menghubungkan seluruh wilayah di Indonesia, baik perkotaan maupun pedesaan, yang berkontribusi terhadap lebih dari . GDP Indonesia, menjadi sangat sulit.

 

"Namun, kami menyadari bahwa tantangan ini bisa diselesaikan dengan memanfaatkan warung sebagai titik penghubung," lanjut Victor.