Bayan (BYAN) Eksekusi Transaksi Rp3,45 T, Telusuri Rinciannya

Area pertambangan Bayan Resources tampak sibuk. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Bayan Resources (BYAN) meneken transaksi senilai Rp3,45 triliun. Eksekusi transaksi melibatkan perseroan, dan entitas usaha yaitu Fajar Sakti Prima, dan Nirmala Matranusa. Transaksi masuk afiliasi karena perseroan, Fajar Sakti, dan Nirmala di bawah kendali Low Tuck Kwong.
Objek transaksi berupa akusisi terminal khusus batu bara Rp3,3 triliun, dan pengembangan terminal Rp151,69 miliar, belum termasuk PPN. Rincian akuisisi terminal meliputi tanah Rp69,06 miliar, bangunan kantor dan mess, dermaga dan infrastruktur pendukung Rp1,31 triliun.
Kemudian, mesin, peralatan, alat berat dan kendaraan sebesar Rp1,54 triliun, Construction in Progress (CIP) dan suku cadang senilai Rp375,9 miliar. Sementara untuk pengembangan terminal Rp151,69 miliar dengan sistem pembayaran secara bertahap. Sebesar 30 persen akan dibayar setelah perjanjian diteken.
Sejumlah 65 persen sebagai pembayaran kemajuan pekerjaan bulanan dibuktikan dengan sertifikat kemajuan pekerjaan yang diteken kedua belah pihak. Dan, sebesar 5 persen dari harga kontrak dibayarkan setelah pekerjaan selesai, dibuktikan dengan berita acara serah terima.
Transaksi afiliasi itu dilakukan dengan sejumlah alasan berikut. Terminal khusus batu bara tersebut dapat optimal dalam operasional kegiatan. Lebih menguntungkan dari sisi harga dibanding dengan pihak lain. Nirmala berpengalaman untuk proyek pembangunan jetty, sehingga tingkat kepastian terhadap penyelesaian pekerjaan menjadi lebih tinggi.
Nirmala memiliki fleksibilitas dalam penyelesaian proyek sesuai harapan perseroan baik dari sisi kualitas, design, waktu penyelesaian, dan hal-hal lain berkenaan dengan penyelesaian proyek. Nirmala memberi penawaran lebih rendah karena dapat menekan biaya mobilisasi, dan demobilisasi atas peralatan.
Harga ditawarkan mencakup biaya mobilisasi, dan demobilisasi lebih besar sehingga harga ditawarkan menjadi sangat tinggi. ”Itu sejumlah alasan yang mendasari transaksi,” tukas Jenny Quantero, Corporate Secretary Bayan Resources. (*)
Related News

Restrukturisasi Mulus, Laba Bruto WSKT Naik 14,4 Persen

Tunda Rapat, Private Placement SDMU Rp61,35 Miliar Menggantung

Diskon 82 Persen, Barito Mas Obral 1,6 Miliar Saham Lovina (STRK)

Tambah Porsi, Emiten Menantu Mega (BUVA) Right Issue 4,8 Miliar Lembar

Izin Investor, Mitratel (MTEL) Buyback Rp1 Triliun

Gusur Emiten Prajogo (TPIA), Grup Djarum Kuasai 6,56 Persen Saham SSIA