EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan pencatatan 407 efek baru berupa saham, efek bersifat utang dan sukuk/EBUS, waran terstruktur dan kontrak investasi kolektif/KIK di tahun 2025. 

"Dari jumlah itu 66 yang melakukan IPO saham," ujar Iman Rachman, Direktur Utama BEI dalam jumpa pers akhir tahun 2024 kepada media di Jakarta, Senin (30/12/2024).

" Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian  senilai Rp13.5 triliun per hari di tahun depan tersebut. Untuk target jumlah investor diproyeksikan mencapai 2 juta investor baru," jelas Iman.

Rencananya, BEI di 2025 meluncurkan liquidty provide saham, Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif atau SPPA Repo EBUS, Intraday Short Selling, transparansi pasar, e-IPO EBUS, equity non-cacellation period, securities lending & borrowing EBUS DJPPR ( Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan), derivatif keuangan dan kontrak berjangka indeks asing. 

"Pada sore hari ini, BEI melakukan soft launching kontrak berjangka indeks asing MSCI di bursa Hang Seng di Hong Kong," ucap Iman.