EmitenNews.com- Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga akhir November 2025, mencatatkan kesan menggembirakan dan positif. Saat ini jumlah investor pasar modal mencapai 19,32 juta Single Investor Identification (SID), naik signifikan sekitar 29,91% dibandingkan akhir 2024.
Peningkatan ini didominasi oleh investor muda dan ritel, yang berkontribusi hingga 47,3% dari total transaksi harian, mencerminkan inklusi keuangan yang semakin luas di tengah optimisme ekonomi domestik. “Ini menandakan dominasi asing memang sudah tidak signifikan lagi secara total, hanya sekitar 40% an. Tetapi mereka tetap melihat Indonesia, salah satu pilihan investasi,” ujar Direktur Utama BEI, Iman Rachman dalam acara Editor in Chief Gathering 2025 di Jakarta, 1 Desember.

Acara reguler setahun sekali ini juga dihadiri seluruh jajaran direksi lain seperti Direktur Pengembangan Jefrey Hendrik, Direktur Penilaian Perusahaan Nyoman Yetna, Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko Sunandar, Direktur Keuangan dan SDM Risa E. Rustam, serta Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Irvan Susandy.
Dalam acara itu, juga dipaparkan kinerja yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Ini terbukti dari beberapa capaian kinerja yang dipaparkan dalam bentuk sajian audio visual. “ Paparan malam ini sengaja kami buat dalam bentuk format video agar, rekan-rekan media tidak bosan sehingga bisa lebih menikmati suasana gathering malam ini”, kata Iman.

Beberapa capaian positif itu antara lain,kapitalisasi pasar BEI mencetak rekor Rp15.626 triliun per akhir November 2025, naik 1,12% dalam sepekan dan melampaui target rasio terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang kini berada di 69,18%. Angka ini melampaui ekspektasi awal tahun, dengan porsi aset investor domestik mencapai 62,77% dan asing 37,2%, menunjukkan ketahanan pasar di tengah fluktuasi global.Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) November dengan rekor positif, tumbuh 16,7% secara year-to-date hingga kuartal IV 2025, meskipun mengalami variasi harian. Nilai transaksi harian rata-rata mencapai Rp16,64 triliun, jauh di atas target tahunan Rp13,65 triliun, didukung oleh 147 emisi obligasi dan sukuk senilai Rp171,54 triliun sepanjang tahun.

Jumlah emiten terdaftar kini mencapai sekitar 954 perusahaan, dengan fokus pada emiten berkualitas tinggi (lighthouse) berbasis market cap minimal Rp3 triliun. Untuk Initial Public Offering (IPO), BEI mencatat 45 emisi sepanjang 2025 dengan proceeds mencapai US$906 juta hingga Q3, dan potensi nilai emisi baru mendekati Rp35 triliun hingga akhir tahun.
Target IPO 2026 ditetapkan 50 emiten, termasuk emiten jumbo dari sektor perbankan dan BUMN. Secara keseluruhan, dana terkumpul di pasar modal mencapai Rp2.205 triliun hingga November, dengan total penghimpunan dana emiten Rp205,21 triliun dari 177 emisi.

BEI optimis momentum ini berlanjut ke 2026, dengan target kapitalisasi pasar mendekati 70% PDB dan penambahan 2 juta investor baru. Menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Purbaya IHSG yang bakal menembus angka 9000 di akhir tahun ini dan 36.000 pada tahun 2035, Direksi BEI menyatakan harapan serupa, kendati ia mengakui “ Kondisi pasar saham itu tidak bisa dikontrol dan sangat tergantung banyak faktor dan dinamika supply and demand “, jawab Irvan Susandy Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa . “Tercapai hingga 9.000 atau kelak sampai 36.000 ya syukur alhandulillah”, menjawab pertanyaan Emitennews.com. (Be eN)