EmitenNews.com - PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA), produsen sepatu merek Tomkins, menyampaikan jawaban atas permintaan penjelasan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kinerja dan rencana bisnis perseroan.

Dalam surat tertanggal 20 Agustus 2025, manajemen memaparkan sejumlah langkah yang ditempuh untuk memperkuat kinerja di tengah persaingan ketat industri alas kaki.

M. Alhadi Corporate Secretary BIMA menjelaskan bahwa margin penjualan masih tertekan akibat persaingan harga. Untuk itu, strategi yang diterapkan adalah menekan biaya produksi melalui penggunaan material lebih murah, tenaga kerja lebih efisien, serta modal yang lebih sederhana.

“Dengan langkah tersebut, margin diharapkan membaik, sementara produk Tomkins tetap terjangkau oleh masyarakat,” tulis Alhadi dalam menjawab surat BEI pada Rabu (20/8).

Selain efisiensi, Primarindo juga mengandalkan diversifikasi produk. Jika selama ini Tomkins dikenal sebagai sepatu sekolah berwarna hitam, kini perseroan telah memproduksi sepatu dengan desain lebih berwarna dan harga lebih bervariasi. Tidak hanya itu, BIMA juga menjual sandal pria/wanita, tas, dan kaos, terutama pada momentum tertentu seperti Back to School dan Lebaran.

Terkait penggunaan sisa dana hasil penjualan aset tanah, manajemen menjelaskan dana tersebut akan dialokasikan untuk pembayaran kepada pemasok serta kebutuhan modal kerja.

Sementara itu, jumlah karyawan perseroan tercatat menurun dari 819 orang pada 2024 menjadi 805 orang di 2025. Meski demikian, manajemen menegaskan produktivitas tetap terjaga. Pada periode dengan permintaan tinggi seperti Back to School, perseroan akan menambah pekerja dengan skema outsourcing.

BIMA juga memastikan tidak ada informasi atau kejadian material lain yang belum diungkapkan kepada publik. Adapun dalam 12 bulan ke depan, perseroan belum memiliki rencana aksi korporasi tertentu.

Namun demikian, perseroan masih menyiapkan jawaban tambahan atas beberapa poin pertanyaan BEI, antara lain terkait utang kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) serta rencana pembentukan unit audit internal.

" Jawaban tersebut akan disampaikan paling lambat 25 Agustus 2025," jelasnya.

Perlu diketahui saham BIMA pada perdagangan hari ini Rabu (20/8) bertengger di level Rp51 per lembar saham.

PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk, (BIMA), adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi sepatu, khususnya sepatu olahraga, serta pengolahan dan pembuatan bahan baku sepatu olahraga.

Perusahaan ini juga memproduksi berbagai merek sepatu, termasuk untuk keperluan ekspor seperti Reebok, Fila, dan Puma, serta merek lokal seperti Tomkins.