BEI Masih Tunggu Jawaban WIKA Soal Dugaan Rekayasa Laporan Keuangan
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia(BEI) memberi tambahan waktu untuk menjawab dugaan rekayasa laporan keuangan PT Wijaya Karya Tbk(WIKA).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan tengah menunggu jawaban manajemen WIKA terkait pertanyaannya yang telah disampaikan.
“Kita tunggu aja, Kita Objektif saja kalau ada hal yang butuhkan ditunggu saja,” kata dia kepada wartawan usai pencatatan perdana tiga emiten di BEI Senin (10/7).
Nyoman enggan merinci pertanyaan yang dilayangkan kepada WIKA hingga membutuhkan waktu lebih dari 2 hari setelah disampaikan pertanyaan. ”Iya ( red-terkait dugaan salah ungkap laporan keuangan,” jawab ia ketika ditanya terkait point pertanyaan tentang laporan keuangan WIKA.
Sebelumnya, WIKA menyampaikan telah menerima permintaan Penjelasan Bursa dan harus telah disampaikan penjelasannya selambat-lambatnya 2 hari bursa setelah tanggal 4 Juli 2023 perihal dengan menggunakan SPE-IDXnet yaitu pada tanggal 6 Juli 2023.
Namun WIKa mengajukan permohonan perpanjangan jangka waktu untuk penyampaian penjelasan kepada BEI atas Surat BEI 4 Juli 2023 tersebut menjadi selambat-lambatnya 14 hari bursa setelah tanggal surat ini diterima dengan menggunakan SPE-IDXnet yaitu pada tanggal 25 Juli 2023.
Adapun pertimbangan kami mengajukan perpanjangan waktu tersebut, dikarenakan diperlukannya kecukupan waktu untuk mengumpulkan data dan informasi atas sejumlah pertanyaan yang diajukan. Sebagai bentuk komitmen Perseroan sebagai Perusahaan Terbuka di dalam menjaga dan meningkatkan tata kelola.
“Perseroan akan senantiasa menyampaikan penjelasan atas Surat BEI 4 Juli 2023 sebagai pemenuhan informasi sesuai dengan Peraturan yang berlaku. Besar harapan kami, BEI dapat memberikan perkenanan dan permakluman atas permohonan perpanjangan jangka waktu kami tersebut.” tulis manajemen WIKA.
Perusahaan Rental Alat Berat Armko Gelar IPO Rp350 - 450 per Saham
Related News
Mulai 2026, BJB Syariah Bakal Punya Tiga Dewan Pengawas Syariah
Bank Mandiri Mulai Obligasi Rp5 T, Ini Bunga dan Jatuh Temponya
BTN Kerek Emisi Obligasi dan Sukuk di BEI Jadi Rp206,85 Triliun
Dua Saham Terjerumus UMA, Nasibnya Berbanding Terbalik
Febrio Kemenkeu Jadi Komisaris BNI, Ini Perjalanan Karirnya
Jaga Risiko, Fuji Finance Optimistis Tumbuh Berkelanjutan di 2025





