EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan adanya sejumlah perusahaan yang antre di pipeline untuk melakukan pencatatan umum perdana saham (initial public offering/IPO). 

Hingga 12 Juli 2024, BEI telah mencatatkan saham dari 32 perusahaan dengan dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 4,93 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyebutkan bahwa saat ini terdapat 21 perusahaan yang siap untuk debut di Bursa. Dari sisi aset, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. 

Sedangkan dari sisi sektornya, perusahaan dari sektor konsumer non-siklikal paling banyak yang siap melantai di Bursa. "Hingga saat ini, terdapat 21 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, Senin (15/7/2024).

Merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 2 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar, 16 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, dan 3 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar. 

Sementara itu, rincian sektornya adalah sebagai berikut: 1 perusahaan dari sektor basic materials, 2 perusahaan dari sektor consumer cyclicals, 7 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals, 2 perusahaan dari sektor energy, 2 perusahaan dari sektor financials, 2 perusahaan dari sektor healthcare, 2 perusahaan dari sektor industrials, 2 perusahaan dari sektor technology, dan 1 perusahaan dari sektor transportation & logistic. Tidak ada perusahaan dari sektor infrastructures serta sektor properties & real estate yang berada dalam pipeline IPO saat ini.

Dengan banyaknya perusahaan yang siap melantai di Bursa, BEI optimis dapat terus meningkatkan likuiditas pasar serta memberikan lebih banyak pilihan investasi bagi para investor.