Belum ada Syarat Tes PCR Bagi Turis dari China, Menparekraf Sandi Beberkan Alasannya

Turis China di Bali dok BenarNews.
EmitenNews.com - Pemerintah belum merasa perlu mewajibkan tes PCR bagi turis China. Padahal, sejumlah negara sudah mensyaratkannya, setelah terjadi lonjakan kasus infeksi virus Corona, atau coronavirus disease 2019 (Covid-19), di Negeri Tirai Bambu itu. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, belum ada instruksi khusus terkait prosedur masuknya wisatawan asal China di Indonesia, termasuk soal syarat hasil negatif tes PCR saat kedatangan.
"Penerapan syarat hasil negatif tes PCR belum diberlakukan, jadi kami akan berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing Kemenparekraf secara daring, Senin (2/1/2022).
Menurut Sandiaga Uno, kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) dari Negeri Tiongkok itu, sudah lama dinantikan. Untuk tahun 2023, pemerintah menargetkan ada 255.700 kunjungan turis China. Ditambah dengan pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia yang dinilai relatif baik, dengan kehati-hatian, prosedur kedatangan wisman tetap akan berlaku seperti saat ini.
Prosedur kedatangan tersebut sesuai Surat Edaran (SE) Satgas Covid Nomor 25 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi Covid-19 yang dikeluarkan pada Kamis (1/9/2022).
"SE satgas Covid-19 No 25 tanggal 1 September 2022 untuk pengaturan PPLN masih berlaku. Dengan penuh kehati-hatian tetap kita berlakukan seperti sekarang, tanpa adanya tes PCR, tanpa adanya semacam travel warning (peringatan perjalanan)," tegasnya.
Dalam SE tersebut, syarat kedatangan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) ke Indonesia adalah wajib sudah divaksinasi Covid-19 dosis kedua minimal 14 hari sebelum keberangkatan.
Terkait persiapan sektor pariwisata dari dalam negeri, Sandiaga mengatakan pemerintah terus menggenjot vaksinasi Covid-19, khususnya dosis booster, atau penguat. Lalu, menggalakkan sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability) di berbagai destinasi wisata, termasuk hotel dan restoran.
Sandiaga Uno mengatakan, bahkan di dalam negeri, akan terus digalakkan CHSE. Sasarannya, destinasi yang tersertifikasi. “Tentunya vaksinasi yang akan kita genjot khususnya booster dalam menyambut wisman dari Tiongkok dengan baik." ***
Related News

Kasus Korupsi Chromebook, Kejagung Periksa Eks CEO GoTo

Sejarah Baru Perdagangan Bebas, Senyum Lebar Presiden Prabowo

Hadapi Sidang Vonis 18 Juli, Tom Lembong Siap Terima Segala Skenario

Indonesia Minim Pekerjaan Layak, Anggota DEN Soroti Penyebabnya

Komisi Eropa Ungkap Kemitraan dengan RI Fokus Tiga Bidang Utama

Bayangkan! 60 Keluarga Kuasai 55,9 Juta Lahan Bersertifikat