EmitenNews.com - PT Sriwahana Adityakarya Tbk (SWAT) mencatat kerugian sebesar Rp19,32 miliar hingga September 2024, meningkat 31,97% dibandingkan kerugian sebesar Rp14,64 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Data ini diungkapkan melalui laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Penurunan Penjualan dan Laba Bruto Pendapatan SWAT merosot tajam menjadi Rp138,82 miliar, turun dari Rp200,85 miliar pada periode yang sama di 2023. Beban pokok penjualan juga mengalami penurunan, yakni dari Rp191,88 miliar menjadi Rp138,54 miliar. Namun, penurunan ini tidak mampu mendorong profitabilitas perusahaan. Laba bruto SWAT anjlok drastis menjadi hanya Rp272,29 juta, dibandingkan Rp8,97 miliar pada tahun lalu.

Beban Operasional dan Pendapatan Lainnya Kinerja operasional perusahaan turut terbebani oleh beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp9,38 miliar serta beban umum dan administrasi senilai Rp12,11 miliar. Meski SWAT mencatat tambahan penghasilan dari usaha lain sebesar Rp3,72 miliar, hal ini belum cukup untuk mengimbangi tekanan beban operasional.

Penurunan Aset dan Ekuitas Dari sisi neraca, total aset perusahaan turun menjadi Rp609,26 miliar, turun 3,91% dari Rp634,04 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Liabilitas perusahaan sedikit berkurang menjadi Rp426,23 miliar dari sebelumnya Rp431,61 miliar. 

Namun, ekuitas perusahaan melemah signifikan, turun menjadi Rp183,03 miliar dari Rp202,44 miliar tahun lalu.

Kinerja ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi SWAT dalam mempertahankan pendapatan dan profitabilitas di tengah tekanan operasional dan penurunan pasar. Investor diharapkan untuk memantau strategi perusahaan ke depan dalam mengatasi tantangan ini.