EmitenNews.com—Emiten perhotelan PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) yang lebih dikenal dengan brand hotel Kedaton 8 Hotel, secara resmi menggandeng hotel kenamaan berstandar internasional, yaitu Swiss-Belhotel International untuk melancarkan ekspansi bisnisnya dalam membangun hotel-hotel baru di rest area tol.


KDTN dalam ekspansi ini akan menggelontorkan dana investasi senilai Rp7-8 miliar untuk setiap pembangunan hotel. Opex per hotel sekitar Rp300 juta per hotel sampai hotel ini bisa membukukan laba sebagai modal kerja.


Kerjasama dengan kedaton untuk pembangunan dan ekspansi hotel kedaton swiss bell express di rest area tol cipali, swissbell akan menjadi operator pelaksana dalam segala operasional penuh berstandar hotel swiss bell, sedangkan untuk biaya investasi dan perizinan tetap akan ditanggung oleh KDTN.


Xaverius Nursalim CEO KDTN mengatakan. Berawal dari mimpi, KDTN ini akan mendedikasikan hotel ini akan membuat bisnis hotel jalan tol ini untuk mencari partner, dengan bertemu beberapa teman namun pilihan jatuh pada swiss bell hotel.


Walaupun swiss bell bukan yang terbesar di kawasan Indonesia, tapi Swiss Belhotel cukup detail dan  punya fleksibilitas yang tepat, dengan adanya visi dan misi yang sama untuk menegmbangkan bisnis hotel di tol ini menjadi bisnis yang besar dan baik.


"Karena banyak hotel besar yang ada saat ini memulainya dengan bisnis hotel di tol," kata Xavier Nursalim kepada media, Rabu (30/11/2022).


Target kita 10 ribu kendaraan yang melintasi jalan tol bisa menjadi tamu kita, dan memiliki target hotel sebanyak-banyaknya. Kerjasama antara Swiss Bell dan KDTN akan segera mungkin dieksekusi dengan detail perjanjian yang jelas, KM19 tol cipali akan menjadi yang pertama antara KDTN dan Swiss Bell, tahun 2023 akan ada 3 hotel.


Pada Hotel Swiss Bell Express nanti yang ada di KM164 dan KM166, kedua belah pihak sepakat dengan pengembangan lounge yang luasnya sekitar 400 meter dengan fasilitas bermain anak, ruang istirahat, menyediakan berbagai makanan bagai member beberapa perbankan.


Ingin dipresentasikan ke pengendara adanya sarana yang nyaman yang nikmat untuk perjalan jauh, ini yang menjadi dorongan kita untuk membangun hotel di tol. Dalam paparan itu disebutkan bahwa kedepannya akan ada 30 hotel hasil kerjasama kedua perusahaan perhotelan ini.


Menyajikan kepada pelanggan agar mereka betah, ini bukan hanya menjadi hotel transit tapi menjadi hotel tujuan, hotel 164 dan 166 persis ada di tepian sawah, mungkin bagi orang-orang Jakarta ini pemandangan yang istimewa dengan udara yang sejuk dengan nama swiss bell express.


Swiss Bell tahun ini buka beberapa hotel, 1 bintang 5 di nusa penida, ada Swiss belll di makassar dan 1 hotel yang baru akan di resmikan di Bogor pekan depan. Sebelum akhir tahun masih ada 1 sign in untuk pembangunan hotel di lampung.


Presiden direktur Swiss bell indonesia Gavin mengatakan ini sebuah pencapaian terbaru dari kedua belah pihak, dengan kerjasama ini, Swiss Bell akan mengembangkan brand Swiss Bell Express bersama kedaton 8 hingga 30-40 hotel kedepan.


Swiss Bell sangat optimis dengan prospek bisnis perhotelan di Indonesia yang memiliki potensi sangat besar. Sehingga 70 persen hotel-hotel kami ada di indonesia. Swiss bell menggabungkan kultur atau budaya dengan standar yang sangat tinggi untuk memberikan yang terbaik bagi para tamu.


Rizki Handayani Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf mengatakan kerjasama ini setidaknya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian domestik dan masyarakat sekitar hotel yang akan di bangun oleh Puri Sentul Permai (KDTN) dan Swiss Bell Internasional ini.


Menparekraf mencatat target wisatawan mancanegara tahun ini sudah tercapai di 1,8 juta dan hingga september sudah melampaui 2 juta wisatawan, adapun untuk akhir tahun diperkirakan bisa menyentuh 3 juta wisatawan mancanegara.


"Saya melihat optimisme wisatawan dari australia yang saat ini masih mendominasi akan terus bertambah banyak dengan adanya kondisi perbaikan yang terus dilakukan oleh indonesia," kata Rizki.


“Dengan MOU ini diharapkan bisa direalisasikan menjadi kerja sama yang konkrit sehingga memberikan kontribusi pada sektor pariwisata melalui serapan tenaga kerja juga bisa menjadikan Rest Area sebagai Etalase Destinasi Wisata dan ruang kolaborasi industri ekonomi kreatif dan UMKM yang dapat berdampak pada meningkatnya kunjungan pariwisata dan ekonomi masyarakat," ujarnya.