EmitenNews.com - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bersimpang jalan dengan Presiden Joko Widodo. Paling tidak dalam pilihan dukungan untuk Pilpres 2024, Ahok menyokong pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD. Karena itu, Jumat (2/2/2024), Ahok rela melepas posisi empuk di Pertamina, mengundurkan diri sebagai komisaris utama. Ahok adalah wakil gubernur saat Jokowi, gubernur DKI Jakarta.

 

"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," kata Ahok dikutip dari akun Instagram pribadinya.

 

Alasan Ahok mengajukan pengunduran diri dari Pertamina, karena mendukung Paslon dalam Pilpres 2024. Politikus PDI Perjuangan itu, mantap tegak lurus dengan seruan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.

 

"Dengan ini saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya," tegas Ahok.

 

Dalam kanal Youtube Kaesang Pangarep by GK Hebat, dikutip Selasa (10/10/2023), Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Ahok menceritakan bahwa Presiden Jokowi mengamanatkan kepadanya 3 tugas utama saat menjabat Komut Pertamina.

 

Intinya, Jokowi memintanya memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan, tidak memberatkan APBN, dan menjaga tingkat inflasi.

 

"Apa tugas dari Bapak Mas Kaesang (Jokowi)? minimal tiga, perbaiki defisit anggaran berjalan, jadi gimana pun usahakan jangan banyak impor," kata Ahok.

 

Kedua, Presiden meminta agar perseroan juga tetap menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak boncos. Ketiga, menahan laju inflasi yang disebabkan oleh sektor energi, khususnya dari sisi transportasi.

 

"Yang kedua jangan bikin APBN nombok terus nih sama Pertamina, lu musti nyumbang duit dong. Nah yang ketiga apa, kamu pegang energi harus usahakan tidak terjadi inflasi oleh energi rumah tangga terutama transport," bebernya. ***