EmitenNews.com - Pemerintah mengupdate data pademi Covid-19. Dari tambahan 9.629 kasus infeksi virus corona atau coronavirus disease 2019 (Covid-19), Senin (14/3/2022), Jawa Barat, kembali menjadi penyumbang terbanyak. Provinsi yang dipimpin Gubernur Ridwan Kamil itu, mencatatkan 1.842 kasus baru. Meski tanda-tanda pandemi Covid-19 mulai melandai, jangan lengah. Tetaplah tegakkan protokol kesehatan secara ketat.


Melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pemerintah  mengumumkan data terbaru pandemi Covid-19 itu, sesuai informasi yang dirangkum dalam 24 jam terakhir, mulai Minggu (13/3//2022) siang hingga Senin, pukul 12.00 WIB. Masyarakat bisa mengakses data tersebut melalui laman https://covid19.go.id/, atau situs resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id, yang setiap sore diperbarui.


Dengan tambahan sebanyak 9.629 penderita itu, akumulasi kasus positif Covid-19 saat ini sebanyak 5.900.124 orang. Jumlah itu terhitung sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya penderita infeksi virus yang awalnya dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, di Indonesia, Senin (2/3/2020).


Kasus perdana ini, menimpa pasangan ibu dan anak, warga Kota Depok, Jawa Barat. Sejak kasus pertama tersebut, jumlah penderita infeksi virus SARS-CoV-2 di Tanah Air terus bertambah. Pandemi Covid-19 kini sudah menjadi momok menakutkan, seperti yang juga terjadi di berbagai belahan dunia lainnya.


Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, setelah Jabar, penyumbang kasus baru infeksi virus Corona di Indonesia, hari ini, berturut-turut DKI Jakarta: 1.307 kasus, Jawa Tengah: 920 kasus, Nusa Tenggara Timur: 839 kasus, Jawa Timur: 838 kasus.


Berikutnya, DI Yogyakarta: 559 kasus, Kalimantan Timur: 514 kasus, Banten: 473 kasus, Sulawesi Tengah: 296 kasus, Kalimantan Barat: 247 kasus, Sumatera Utara: 213 kasus, Riau: 210 kasus, dan Lampung: 201 kasus.


Setelah itu, Kalimantan Utara: 179 kasus, Kepulauan Riau: 175 kasus, Bali: 95 kasus, Bangka Belitung: 90 kasus, Sumatera Barat: 65 kasus, Sumatera Selatan: 62 kasus, Kalimantan Tengah: 61 kasus, dan Sulawesi Selatan: 60 kasus.


Meski perkembangan yang ada menunjukkan pandemi Covid-19 mulai melandai, kewaspadaan jangan sampai kendor. Pemerintah meminta masyarakat, secara kolektif memiliki tanggung jawab tinggi untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan.


Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M –memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Berdasarkan penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35 persen.


Sementara itu, jika rajin memakai masker kain, bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45 persen. Kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75 persen.


Jadi, mari terus menegakkan protokol kesehatan secara ketat. Ini penting, untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19, yang telah melanda negeri kita sejak Senin, 2 Maret 2020, saat kasus perdana diumumkan Presiden Jokowi.


Setelah itu kita berharap virus SARS-CoV-2 ini, enyah dari Tanah Air. Dengan begitu kita semua bisa kembali hidup normal seperti ketika pandemi Covid-19 belum melanda Negeri tercinta ini. ***