EmitenNews.com - Makin kaya saja Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam sekeluarga. Harta kekayaan anak pengusaha kakap asal Kalimantan itu, Liana Saputri dan Jhony Saputra, melonjak setelah kenaikan signifikan atas harga saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN).

Pada perdagangan Senin (21/7/2025), saham PGUN yang dikendalikan oleh Liana Saputri tercatat melesat 19,30% ke Rp680 per helai dengan kapitalisasi pasar 3,90 triliun.

CNBC Indonesia mencatat, saham PGUN pada perdagangan intraday sempat menyentuh batas auto rejection atas (ARA) pada awal perdagangan atau level Rp710 per saham, namun kemudian penguatan tersebut terpangkas tipis. Total transaksi di saham PGUN hari ini mencapai Rp915 juta.

Kapitalisasi pasar PGUN hari ini melonjak Rp632 miliar dari semula Rp3,27 triliun.

Setelah lonjakan tersebut, harta kekayaan gabungan kedua anak Haji Isam yang terikat di PGUN itu, mengalami kenaikan Rp484,68 miliar dalam satu hari menjadi Rp2,99 triliun.

Sejak beberapa waktu lalu, Haji Isam tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Gurita bisnisnya mencakup banyak sektor, termasuk pertambangan, pelayaran, hingga perkebunan kelapa sawit dan sektor pangan lain.

Sejumlah bisnis tersebut diketahui dikelola oleh kedua anaknya, yang ikut menjadi pemegang saham di sejumlah perusahaan pengendali emiten yang terafiliasi dengan dirinya di Bursa Efek Indonesia.

Harta kekayaan dua anak pengusaha itu, ditaksir mencapai Rp2,99 triliun. Itu terkait saham emiten kelapa sawit Pradiksi Gunatama (PGUN). Senin ini harta anak Haji Isam itu, mengalami kenaikan Rp484,68 miliar berkat lonjakan harga saham PGUN.

Satu hal, meski memiliki harta kekayaan fantastis dan naik signifikan hari ini, namun sejatinya berkurang drastis atau turun 3,54 triliun dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun.

Lenyapnya harta Liana Saputri dan Jhony Saputra terjadi karena kinerja emiten milik mereka yang melempem serta aksi divestasi atas saham yang dimiliki oleh keduanya.

Saham PGUN saat ini tercatat berada di harga Rp680/saham dengan kapitalisasi Rp3,9 triliun. Harga tersebut telah ambruk nyaris 50% dari titik tertinggi di Rp1.350/saham dengan valuasi Rp7,74 triliun.

Pada valuasi tertinggi awal Januari 2023, harga kekayaan gabungan keduanya tercatat mencapai Rp6,53 triliun atau masing-masing senilai Rp3,26 triliun. Harta tersebut dimiliki anak Haji Isam lewat kepemilikan tidak langsung di PGUN sebesar 84,32% secara bersama.

Dua perusahaan pengendali PGUN milik anak Haji Isam adalah PT Citra Agro Raya (CAR) dan PT Araya Agro Lestari (AAL).

Saat ini harta keduanya di aset tersebut telah berkurang drastis dan tersisa Rp2,99 triliun atau lenyap Rp3,54 triliun dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun.

Sebelumnya, dua perusahaan milik Liana dan Jhony mengurangi kepemilikan sahamnya di PGUN yang kini bersisa 76,69% atau masing-masing sekitar 38%. CAR dan AAL menjual 4,4 miliar saham kepada PT Baramega Citra Mulia Persada pada 20 Maret 2023 dengan total perolehan dana segar senilai Rp352 miliar.

Meski harga sahamnya telah turun tajam dalam dua tahun terakhir, saham PGUN masih mengalami kenaikan 491% dari harga penawaran umum perdana lima tahun lalu.

Liana dan Jhony tercatat menjadi pemegang saham dengan kepemilikan langsung paling besar kala perusahaan melangsungkan penawaran umum perdana. Kepemilikan keduanya nyaris sama rata sebelum IPO, dengan Liana tercatat sebagai pengendali dan ikut menjabat sebagai Komisaris Utama PGUN hingga saat ini.