Betah Konsolidasi, IHSG Rawan Susuri Zona Merah
ilustrasi grafik menunjukkan koreksi. Dok/EmitenNews
EmitenNews.com - Indeks saham Asia ditutup beragam (mixed) Rabu, 12 Juni 2024. Pasalnya, investor mencerna rilis data inflasi raksasa ekonomi Tiongkok, Jepang, dan India kawasan Asia. Data Producer Price Index (PPI) Jepang memperlihatkan inflasi di level produsen naik 2,4 persen Mei 2024, tertinggi sejak Agustus 2023.
Angka itu, lebih cepat dari laju kenaikan 1,1 persen Y/Y April 2024, dan melampaui ekspektasi pasar naik 2 persen. Dengan demikian, PPI sudah mencatat kenaikan selama 40 bulan beruntun sehingga memicu kekhawatiran korporasi membebani kenaikan harga kepada konsumen, berujung pada tingkat inflasi lebih tinggi tingkat konsumen.
Investor memantau berita bahwa Pemerintah AS sedang mempertimbangkan menjatuhkan sanksi perdagangan yang lebih luas pada ekspor semikonduktor ke Rusia. Langkah ini berpotensi menargetkan distributor atau pengecer di Tiongkok dan Hong Kong yang selama ini menjadi pemasok utama bagi berbagai industri di Rusia.
Semakin ketatnya pengawasan Pemerintah AS terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok akan meningkatkan kekhawatiran memburuknya hubungan dagang antara dua negara ini. Sebelumnya, di awal tahun 2024 ini, Pemerintah AS telah meluncurkan lonjakan bea masuk (tarif) impor atas beberapa industri utama Tiongkok.
Melihat kondisi itu, CEO ugen Sekuritas, William Surya Wijaya masih melihat IHSG akan bergerak pada rentang support di level 789 dan resistance ada di 7034.
Menurutnya, pola pergerakan IHSG masih terlihat betah berada dalam rentang konsolidasi wajar di tengah fluktuasi nilai tukar Rupiah yang terjadi, sedangkan dalam rentang jangka pendek masih terdapat banyak peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian jika terjadi koreksi minor, mengingat kondisi perekonomian masih dalam keadaan stabil terlihat dari data data yang telah terlansir.
“Namun masih tercatatnya capital outflow secara ytd tetap perlu diwaspadai, hari ini IHSG berpeluang melemah terbatas. Saham pilihan tetap jatuh pada big caps seperti ITMG, ASII, ICBP, TLKM, TBIG, LSIP dan BSDE.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha