BFI Finance (BFIN) Catat Pembiayaan Baru Capai Rp4,8 Triliun Sepanjang Kuartal I-2022
EmitenNews.com — PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) berhasil mencatat rekor nilai pembiayaan baru (booking) per kuartal di sepanjang sejarah Perusahaan dengan nilai Rp4,8 triliun. Nilai ini meningkat 61,8% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, dan 10,9% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Peningkatan nilai booking ini turut mengatrol jumlah total piutang yang dikelola yang naik 14,3% dibandingkan kuartal I/2021, menjadi Rp15,6 triliun. Rasio Non-Performing Financing (NPF) bruto tetap stabil membaik di angka 1,06% dan neto sebesar 0,26%. Sementara nilai aset dilaporkan sebesar Rp16,4 triliun, atau lebih tinggi 15,4% yoy.
"Mobilitas masyarakat yang semakin tinggi serta peningkatan kebutuhan dan konsumsi jelang Ramadan juga turut mendukung kinerja Perseroan sepanjang kuartal satu kemarin,"ujar Sudjono, Direktur Keuangan yang sekaligus Corporate Secretary BFI Finance.
Dengan kondisi ekonomi dan kinerja yang membaik, Perusahaan mulai menurunkan Cadangan Kerugian Piutang dari 7,6% di kuartal I/2021 menjadi 5,4% di kuartal I/2022. "Namun demikian, Perusahaan tetap fokus dalam menerapkan manajemen risiko yang prudent dengan tetap menjaga tingkat cadangan yang mencapai 5,1x besar NPF,"tegas Sudjono.
Per 31 Maret 2022, sisa nilai piutang dari kontrak yang melakukan relaksasi terkait pandemi COVID-19 tersisa 6,9% dari keseluruhan nilai piutang pembiayaan yang dikelola atau turun secara signifikan dari nilai persentase tertinggi 35,5% di September 2020. Sebagian besar dari piutang relaksasi tersebut sudah dalam tahap pembayaran normal, dengan 1,3% sisanya masih dalam program relaksasi. Diharapkan piutang relaksasi ini dapat dituntaskan sepenuhnya di 2022 mengingat sejak akhir 2021 kurvanya sudah terus menurun.
Untuk piutang pembiayaan yang dikelola berdasarkan jenis aset, komposisi mobil (bekas dan baru) sebesar 70,7% disusul oleh alat berat dan mesin sebesar 12,5%. Sisanya adalah motor bekas 10,4%, dan lainnya 6,4% seperti property-backed financing (PBF) atau pembiayaan berjaminan sertifikat rumah dan ruko, pembiayaan syariah, dan pembiayaan chanelling dengan anak usaha Pinjam Modal (PT Finansial Integrasi Teknologi).
Dari sisi pendapatan, Perusahaan juga mencatatkan kinerja yang mengagumkan, di mana laba bersih meningkat 72,5% ke Rp396 miliar dalam periode yang sama. Peningkatan laba yang tinggi ini tidak terlepas dari bertumbuhnya pendapatan total sebesar 18,4% yoy menjadi Rp1,2 triliun dan diimbangi dengan penurunan total biaya sebesar 3,6% yang didukung oleh penurunan biaya dana (cost of fund) dan biaya kredit (cost of credit) yang turun dibanding tahun sebelumnya, dengan biaya operasional meningkat secara proporsional.
Komitmen Perusahaan untuk terus mendukung perekonomian masyarakat juga dituangkan lewat partisipasinya dalam penanganan pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia. BFI Finance memberikan dukungan dalam program vaksinasi masyarakat melalui kerja samanya dengan Sentra Vaksinasi Serviam, APINDO, dan salah satu situs kesehatan terkemuka di Indonesia yaitu SehatQ. Program ini telah menjangkau lebih dari 13.000 penerima vaksin di daerah Jakarta dan sekitarnya.
Perjalanan penting BFI Finance lainnya sepanjang triwulan pertama 2022 juga ditandai dengan penawaran tender sukarela oleh Trinugraha Capital & Co SCA selaku pemegang saham pengendali atas saham BFIN dan telah dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan pada Maret lalu.
Related News
Bos PPRI Lego Saham Lagi, Kali Ini 30 Juta Lembar Harga Atas
Grup Lippo (SILO) Obral Saham ke Karyawan Harga Bawah, Ini Tujuannya
MEDC Siap Lunasi Obligasi Rp476,3 M, Telisik Sumber Dananya
Pendapatan Oke, Laba NCKL Kuartal III 2024 Tembus Rp4,83 Triliun
Transaksi Beres, Menantu Megawati Siap Tender Wajib Saham MINA
Harga Miring, Sejahtera Raya Repo 55 Juta Saham IMAS Rp652 per Helai