EmitenNews.com - Bank Indonesia (BI) dan Bank of Korea (BOK) menyepakati kerja sama di area kebanksentralan untuk memperkuat hubungan bilateral kedua bank sentral.


Kesepakatan tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Gubernur BI, Perry Warjiyo, dan Gubernur Bank of Korea (BOK), Lee Juyeol. MoU diteken pada tanggal 16 Februari 2022, tepat sehari sebelum pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan negara-negara G20.


Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, memaparkan nota kesepahaman antara BI dan BOK ditujukan untuk memberikan kerangka kerja sama yang lebih terstruktur dan sistematis serta memfasilitasi kolaborasi kedua bank sentral di area kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, stabilitas sistem keuangan, sistem pembayaran dan setelmen, serta area kebanksentralan lainnya.


"Secara khusus, upaya kerja sama dalam bidang sistem pembayaran dan setelmen mencakup pembayaran lintas batas, pembayaran digital, dan area lain yang berkaitan dengan peningkatan dan inovasi pembayaran serta infrastruktur pasar," jelas Erwin dalam siaran persnya.


Kesepakatan tersebut memungkinkan kedua bank sentral berkolaborasi lebih aktif dalam berbagai kegiatan kerja sama melalui dialog kebijakan, diskusi teknis, pengembangan kapasitas, penelitian bersama, serta bentuk kerja sama lainnya. Kerja sama ini memungkinkan kolaborasi dan tukar pikiran kedua bank sentral dalam menjawab berbagai tantangan di masa depan, sekaligus memayungi berbagai inovasi bersama yang semakin beragam.


Gubernur BI dalam sambutannya menekankan bahwa penandatangangan Nota Kesepahaman ini menjadi tonggak penting kerja sama kedua bank sentral yang semakin baik dan erat. "Selain itu, perluasan mitra kerja sama internasional ini juga membuka ruang kolaborasi yang lebih luas bagi BI secara internasional," sambung Perry.


Sejalan dengan semangat Presidensi G20 Indonesia pada 2022, BI terus berupaya menginisiasi, memperkuat dan memperluas kerja sama dengan berbagai mitra strategis internasional. Berbagai kerja sama tersebut diharapkan dapat semakin memperkuat kontribusi Bank Indonesia dalam perekonomian nasional, disamping sebagai upaya untuk turut lebih menyukseskan agenda prioritas jalur keuangan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.(fj)