EmitenNews.com - Bank Indonesia optimistis perekonomian Indonesia akan lebih menggeliat pada 2022. Keyakinan itu dituangkan dalam Laporan Perekonomian Indonesia bersamaan dengan penerbitan Laporan Tahunan Bank Indonesia, serta Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia 2021 sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas lembaga.
"Dalam Laporan Perekonomian Indonesia, kami sampaikan secara rinci optimisme kami di tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi InsyaAllah akan lebih baik 4,7 persen sampai 5,4 persen," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu (26/1).
Ia mengakui bahwa pada tahun ini inflasi kemungkinan akan meningkat. Tapi Bank Indonesia optimistis inflasi akan tetap dapat dikendalikan sesuai sasaran 3 persen plus minus satu persen.
Demikian pula nilai tukar rupiah diprediksi akan tertekan pada tahun 2022. "Tapi menjadi komitmen kami untuk menjaga stabilitas nilai tukar berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan," ujar Perry.
Ia pun mengajak pelaku industri perbankan untuk meningkatkan pembiayaan ke masyarakat. Ia memprediksi pertumbuhan kredit pada 2022 bisa menyentuh kisaran 7 persen hingga 9 persen.
"Mari kita tingkatkan kredit dan pembiayaan untuk pemulihan ekonomi usaha dan di situlah kekuatan dari sinergi kita, sinergi kebijakan ekonomi nasional," katanya.
Salah satu prasarat yang diperlukan adalah capaian vaksinasi. Untuk ini BI mengapresiasi pemerintah yang responsif dengan mempercepat vaksinasi, termasuk mendorong booster, seiring dengan pembukaan sektor ekonomi, stimulus fiskal dan moneter, pembiayaan dan juga reformasi di sektor riil dan sektor keuangan.(fj)
Related News

Ini Klarifikasi Komdigi Soal Isu Pembatasan Ongkir Gratis

Libur Panjang Waisak Dongkrak Okupansi Hotel InJourney

Dukung Diversifikasi Ekspor, LPEI Luncurkan Buku 'Road to Rotterdam'

Kontribusi Ekonomi Syariah Indonesia Masih di Bawah 10 Persen

Emas Terbukti Jadi Aset Stabil Saat Krisis dan untuk Simpan Nilai

Sejumlah Kebijakan Disiapkan untuk Jaga Pertumbuhan Tetap 5 Persen