EmitenNews.com — Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada minggu kedua Mei 2022 terjadi inflasi sebesar 0,48% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Mei 2022 secara tahun kalender sebesar 2,65% (ytd), dan secara tahunan sebesar 3,64% (yoy).


Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menjelaskan penyumbang utama inflasi Mei 2022 sampai dengan minggu kedua yaitu komoditas daging ayam ras dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,08% (mtm). Kemudian telur ayam ras dan angkutan antar kota masing-masing sebesar 0,04% (mtm), daging sapi sebesar 0,02% (mtm).


"(Lalu) udang basah, kelapa, jeruk, sawi hijau, kangkung, tempe, tahu mentah, air minum kemasan, masing-masing sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu ini yaitu minyak goreng dan cabai rawit masing - masing sebesar -0,01% (mtm)," ucap Erwin dalam keterangannya, Sabtu (14/5).


BI menyatakan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat. Selain itu BI akan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.


Lebih lanjut, untuk aliran dana asing yang masuk pada periode transaksi 9-12 Mei 2022 sebesar Rp19,14 triliun. Jumlah ini terdiri aliran dana masuk melalui pasar SBN sebesar Rp12,32 triliun dan melalui pasar saham sebesar Rp6,82 triliun.


"Berdasarkan data setelmen sampai dengan 12 Mei 2022 (ytd), nonresiden jual neto Rp78,13 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp65,97 triliun di pasar saham," pungkasnya.