Darmono mengatakan, Jababeka Movieland dihadirkan dengan visi menyediakan semua fasilitas untuk kebutuhan industri film dan televisi Indonesia. Setelah melakukan peletakan batu pertama pada 20 Agustus 2008, Jababeka Movieland diharapkan bisa menjadi pusat industri film dan televisi terintegrasi yang menyediakan semua fasilitas program studi film, studio film, dan taman tema perfilman, seperti di Universal Studios, Amerika Serikat (AS).

 

Beberapa emiten yang sudah mendarat di papan perdagangan BEI saat ini adalah PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), PT MNC Studios International Tbk (MSIN), PT MD Pictures Tbk (FILM), PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) dan teranyar sedang melakukan penawaran umum PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk atau Cinema XXI.

 

Sebelumnya, Sutradara Joko Anwar pernah mengungkapkan biaya produksi film di Indonesia bisa mencapai Rp 100 miliar. 

 

Hal itu dikatakan Joko Anwar pada tahun 2022 lalu, "Kalau kita omong sebuah proyek film, film sekarang dengan budget rendah itu sampai dengan Rp 3 miliar. Menengah itu Rp 6-7 miliar. Di atasnya ada high budget, ada film Indonesia yang diproduksi dengan dana Rp 100 miliar," kata Joko Anwar. 

 

Menurut sutradara Perempuan Tanah Jahanan tersebut, dana untuk serial yang ditayangkan di platform OTT Indonesia cenderung lebih rendah. Untuk serial di Indonesia, OTT internasional itu sekitar 200.000 dollar AS. Kalau OTT lokal, itu hanya sekitar Rp 800-900 juta. Ada yang sampai Rp 1 miliar tapi jarang banget," tutur Joko Anwar.