EmitenNews.com - PT BNI Sekuritas (BNIS) berperan sebagai Joint Lead Underwriter (JLU) untuk obligasi berwawasan lingkungan (Green Bond) I tahun 2022 dengan target dana mencapai Rp 5 triliun dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (IDX: BBNI).

 

Obligasi hijau ini dinilai dapat menjadi alternatif investasi bagi investor yang memperhatikan lingkungan.

 

Direktur Utama BNI Sekuritas, Agung Prabowo mengatakan, surat utang ini rencananya akan diterbikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan penawaran awal 11 – 25 Mei 2022, tanggal efektif pada 10 Juni 2022 dan masa penawaran umum pada 14 – 16  Juni 2022, sementara tanggal pencatatan di BEI pada 22 Juni 2022.

 

“Melalui penerbitan Green Bond ini, Bank BNI menunjukan komitmen yang tinggi untuk mendukung kebijakan pemerintah dan regulator pasar modal Indonesia dalam mengembangkan green economy dan sustainable banking di Indonesia,” ujar Agung dalam keterangan resmi, Jumat (13/5).

 

Sebagaimana diketahui, BNI menargetkan perolehan dana segar dari obligasi Green Bond I sebesar Rp 5 triliun dengan seri yang ditawarkan Seri A, B dan C, dengan nilai emisi dan tingkat suku bunga yang akan diumumkan kemudian.

 

Adapun masing-masing obligasi memiliki tenor yakni 3, 5, 7 tahun sejak tanggal emisi.

 

Agung menambahkan, dana segar yang diperoleh dari Green Bond ini, akan digunakan oleh BBNI untuk pembiayaan maupun pembiayaan kembali proyek-proyek dalam kategori kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL) yang sesuai dengan kerangka kerja Green Bond, yang telah disusun oleh Bank BNI dan sesuai dengan Peraturan OJK No.60 Tahun 2017 tentang penerbitan dan persyaratan efek bersifat utang berwawasan lingkungan.

 

Di samping BNI Sekuritas, surat utang dengan peringkat AAA dari Pefindo ini, juga ada PT BCA Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Maybank Sekuritas Indonesia yang bertindak selaku penjamin pelaksana emisi.