EmitenNews.com - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi penyaluran BBM Bersubsidi di masyarakat agar penggunaannya lebih tepat sasaran. Masyarakat dapat dengan langsung menghubungi BPH Migas bila ada BBM yang bersubsidi tidak tepat sasaran.


Berbicara di acara "Kongkow ber-Energi: Hilir Migas on Duty" di Jakarta (8/5), Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengingatkan bahwa penyaluran BBM bersubsidi bukanlah ditujukan untuk semua orang. Karenanya ia mengajak masyarakat jika melihat hal-hal mencurigakan di SPBU langsung melaporkannya ke BPH Migas melalui nomor kontak yang sudah disediakan.


"Teman-teman bisa ikut mengawasi BBM bersubsidi karena sekali lagi tidak semua orang layak menggunakannya. Namun ada saja orang yang coba-coba menggunakan BBM bersubsidi itu, sehingga BBM bersubsidi jadi tidak tepat sasaran" ujarnya.


Erika menjelaskan bahwa BPH Migas tidak hanya menjadi sarana pengaduan namun juga dapat menjadi sarana untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat seperti aturan-aturan untuk mendapat surat rekomendasi layak mendapat subsidi BBM.


"Tidak hanya mengadu, bisa juga teman-teman bertanya mengenai aturan-aturan untuk mendapat surat rekomendasi yang berhak mendapat BBM subsidi. Siapa tahu ada nelayan, petani, atau UMKM bisa masuk ke kategori layak tersebut. Langsung saja ke call center BPH Migas 081230000136." ucap Erika.


Masyarakat dapat mengajukan pertanyaan dan melakukan pengaduan pada call center yang dapat diakses melalui situs web BPH Migas dan laman sosial media BPH Migas.


Erika lebih lanjut mengajak para peserta yang hadir untuk agar berpartisipasi dalam penyebaran informasi agar distribusi minyak dan gas menyasar target dengan tepat.


"Kami juga ingin berterima kasih atas peran serta dari adik-adik semua yang sudah mensupport BPH Migas dengan membantu kami dalam menjalankan tugas menyebarkan informasi bahwa energi BBM dan gas bumi yang disalurkan haruslah tepat sasaran jadi anggaran negara tidak lari kemana-mana melainkan ke sasaran yang pas." tutup Erika.(*)