BRI Microfinance Outlook 2024, Menkop Puji Inovasi Pembiayaan UMKM BRI
Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki. dok. BRI.
EmitenNews.com - Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki yang hadir dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024 mengatakan bahwa inovasi terhadap kebijakan pembiayaan UMKM perlu diperkuat. Dalam acara yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo itu, Teten mengapresiasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), atau BRI sebagai perbankan yang memiliki concern terhadap UMKM.
Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Jumlahnya mencapai kurang lebih 65,1 juta, dengan kontribusi ke PDB mencapai 61% dan penyerapan tenaga kerja di sektor ini hingga 97%.
“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan BRI dan kita tetap harus melakukan inovasi,” ujar MenkopUKM Teten Masduki dalam rilis yang diterima Kamis (14/3/2024).
Pertama, pembiayaan UMKM melalui rantai pasok untuk memberi kepastian pembiayaan atau kredit. Menurut Menteri Teten Masduki, perlu ada kesungguhan dari berbagai pihak baik BUMN maupun pemerintah untuk memberi kemudahan pembiayaan sektor produktif, terutama pertanian, perikanan, dan perkebunan.
Selama ini pembiayaan yang menjadi kebutuhan UMKM memiliki tantangannya, yakni 47% pembiayaan UMKM belum dapat terlayani oleh lembaga jasa keuangan. Karena itu, pembiayaan UMKM harus terus diperbesar dan dipermudah untuk menjangkau karakteristik pelaku UMKM yang tidak seragam, ada mikro, kecil dan menengah, tengkulak atau agregator.
Kendati demikian, Indonesia patut bersyukur karena telah memiliki indeks literasi keuangan yang terus membaik. Angkanya dari 38,03% di 2019 menjadi naik ke 49,8% di tahun 2022. Sementara indeks inklusi keuangan 2022 menjadi 85,10% meningkat dibandingkan 2019 yang hanya 76,19%.
Pada kesempatan yang sama Direktur Utama BRI Sunarso pun memaparkan, BRI dapat berperan sebagai lembaga yang memberdayakan komunitas (dalam hal ini UMKM) untuk aktif dengan menyediakan kesempatan pendanaan. Khususnya pada pelaku usaha Ultra Mikro (UMi) yang relatif belum terjangkau pada akses keuangan formal, sebagai upaya penguatan ketahanan ekonomi dan sosial.
Sejauh ini BRI telah melakukan beberapa aksi nyata. Di antaranya, pembentukan Holding Ultra Mikro, BRI bersama dengan Pegadaian dan PNM telah menyediakan layanan keuangan yang terintegrasi dan memastikan nasabah ultra mikro dapat naik kelas dalam satu ekosistem yang utuh dalam konsep Empower, Integrate, dan Upgrade.
“Hasil dari Holding UMi Alhamdulillah menjangkau nasabah kredit 44 juta UMKM, dan 173 juta nasabah simpanan/tabungan," kata Sunarso.
Selain itu, BRI sebagai bank BUMN terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong inklusi keuangan secara berkelanjutan dan terstruktur, salah satunya melalui AgenBRILink. Hingga akhir Desember 2023 tercatat jumlahnya mencapai 741 ribu agen.
“BRI bertransformasi untuk selalu menerapkan strateginya yang inline dengan concern pembangunan ekonomi nasional yang tidak hanya sekedar tumbuh tapi juga merata,” kata Dirut BRI Sunarso. ***
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M