EmitenNews.com - Menjelang lengser Presiden Joko Widodo tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Bukan apa-apa. Pekan depan, ada 3 smelter milik Indonesia yang akan beroperasi. Pengoperasian fasilitas industri untuk mengolah bijih mineral menjadi logam murni atau paduan logam itu, bakal makin menguatkan rencana pemerintah untuk menjalankan program hilirisasi bahan tambang.

Presiden Jokowi mengungkapkan kegembiraannya itu, saat membuka Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia XXII & Seminar Nasional 2024. di Surakarta, Kamis (19/9/2024). Dalam forum itu, Jokowi menekankan mengenai program hilirisasi yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi.

Jokowi menjelaskan mengenai hilirisasi tembaga yang dilakukan pemerintah, pasca diberhentikannya ekspor tembaga mentah 2 tahun lalu. Yaitu, smelter milik PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. Satu lagi, di Mempawah, Kalimantan Barat.

"Pekan depan ada 2 smelter besar yang investasinya kurang lebih Rp50 triliun-Rp 60 triliun sudah beroperasi. Yaitu, Amman di Sumbawa, dan Freeport di Gresik," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya.

Selain itu, satu lagi dari agenda hilirisasi bauksit akan ada penambahan 1 smelter lagi bauksit di Mempawah, Kalimantan Barat.

"Hilirisasi bauksit sudah jadi yang satu di Bintan, kemudian pekan depan saya juga akan resmikan di Mempawah, Kalimantan Barat. Jadi ada 2. Dari sini nanti akan jadi, yang Mempawah ini miliknya BUMN akan jadi aluminium untuk velg mobil, body pesawat, semua nya," katanya.

Bisa dicatat, Smelter itu adalah milik Induk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pertambangan, PT Mining Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID, yakni Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Phase 1 di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Kemudian, SGAR yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut akan dioperasikan oleh joint dua BUMN, yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk. 

Dalam kaitan ini dijalankan oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), anak usaha Inalum. ***