Bulog Ditugaskan Ganti Selisih Harga Beli Kedelai Perajin Tahu-Tempe
EmitenNews.com - Pemerintah memberi penugasan kepada Perum Bulog untuk melaksanakan Program Pemberian Bantuan Penggantian Selisih Harga Pembelian Kedelai untuk Perajin Tahu dan Tempe, melalui Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (KOPTI). Hal ini sebagai upaya menjaga keberlangsungan usaha dan meningkatkan minat perajin tahu dan tempe agar tetap berproduksi.
“Kenaikan harga kedelai internasional masih cukup tinggi. Untuk itu, pemerintah menyepakati penugasan kepada Perum Bulog untuk memberikan bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe melalui Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (KOPTI),” ungkap Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan.
Perkembangan harga kedelai internasional sejak Januari 2022 hingga saat ini masih menunjukkan adanya peningkatan harga. Hal ini berdampak pada kenaikan harga kedelai di dalam negeri, khususnya di tingkat perajin tahu dan tempe.
Pemberian bantuan penggantian selisih harga kedelai akan menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga kedelai dalam negeri, khususnya di tingkat perajin tahu dan tempe yang merupakan pengguna terbesar bahan baku kedelai.
Berdasarkan Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada minggu kedua Juni 2022 sekitar USD 17,55/bushels atau setara USD 644/ton, naik dari kondisi pada awal April 2022 USD 15,59/bushels atau setara USD 572/ton.
Dengan kondisi tersebut, maka landed price diperkirakan berada di kisaran Rp11.483/kg, sementara di tingkat importir Rp12.530/kg. Pelaksanaan Program Pemberian Bantuan Penggantian Selisih Harga Pembelian Kedelai oleh Perum Bulog dilaksanakan selama empat bulan, mulai 1 April 2022 sampai 31 Juli 2022. Program menyasar anggota KOPTI sesuai data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
Berdasarkan laporan Perum Bulog, Tahap I (periode April 2022) dan Tahap II (periode Mei 2022) telah selesai dilaksanakan dengan jumlah total kedelai yang telah disalurkan sebanyak 28.728 ton di 16 provinsi, sementara saat ini penyaluran Tahap III (periode Juni 2022) masih berjalan.
“Pemberian Bantuan Penggantian Selisih Harga Pembelian Kedelai kepada para perajin tahu dan tempe anggota KOPTI diharapkan dapat menjaga keberlangsungan usaha perajin tahu dan tempe sehingga dapat terus menjalankan produksi sebagaimana biasanya,” lanjut Oke.
Oke melanjutkan, Kemendag mengharapkan dukungan seluruh pemangku kepentingan sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing dalam pelaksanaan pemberian bantuan selisih harga pembelian kedelai ini. Sehingga, program ini dapat berjalan dengan baik dan tetap memperhatikan aspek akuntabilitas dan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Di sisi lain, pelaksanaan program ini diharapkan dapat mendorong penguatan kelembagaan bagi KOPTI sehingga dapat berperan aktif dalam membantu dan memastikan penyaluran kedelai sampai kepada anggotanya. Oke juga mengimbau kepada perajin tahu dan tempe agar berkoordinasi dengan KOPTI setempat dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah untuk mendapatkan penyaluran kedelai dari Perum Bulog.
“Pemerintah berharap dengan adanya penugasan ini, industri tahu dan tempe nasional dapat meningkatkan gairah berproduksi, sehingga tahu dan tempe selalu tersedia di masyarakat sebagai pilihan sumber protein dengan harga terjangkau,” tandasnya.
Oke mengatakan, pemenuhan pasokan kedelai nasional saat ini masih bergantung pada pasokan dari negara lain mengingat produksi di dalam negeri belum dapat memenuhi kebutuhan kedelai secara nasional.
Untuk itu, Kemendag mendukung adanya rencana pemerintah memenuhi pasokan kedelai dari dalam negeri melalui perluasan tanam kedelai. Sehingga, nantinya produksi kedelai dari dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan nasional.(fj)
Related News
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha
Transaksi Aset Kripto di Indonesia Hingga Oktober Tembus Rp475 Triliun