Buyback 39,01 Juta Lembar, Siloam Hospitals (SILO) Siapkan Anggaran Rp50 Miliar

EmitenNews.com - Siloam Hospitals (SILO) menyiapkan belanja Rp50 miliar. Dana taktis tersebut untuk buyback maksimal 39.018.375 helai alias 39,01 juta lembar. Pembelian kembali saham itu, setara dengan 0,30 persen dari modal disetor dan ditempatkan dalam perseroan.
Buyback itu, sehubungan dengan pelaksanaan program insentif jangka panjang melalui program kepemilikan saham oleh manajemen dan karyawan alias management and employee stock options plan (MESOP). Program itu, untuk memberi insentif, dan penghargaan kepada para karyawan dengan peran penting, dan berkinerja baik, untuk meningkatkan motivasi karyawan.
Selain itu, perseroan memandang harga saham perseroan saat ini belum mencerminkan nilai atau kinerja sesungguhnya. Perseroan akan mengalihkan saham-saham hasil pelaksanaan pembelian kembali tersebut kepada manajemen dan karyawan perseroan melalui pelaksanaan program MESOP.
Perseroan meyakini pelaksanaan buyback tidak akan berdampak material terhadap proforma laba per saham. Pasalnya, buyback tidak berhubungan langsung dengan kegiatan operasional perseroan. Perseroan meyakini tidak ada dampak terhadap penurunan pendapatan atas pelaksanaan buyback, dan tidak akan mempengaruhi secara negatif terhadap pembiayaan kegiatan operasional perseroan.
Buyback akan dilaksanakan setelah perseroan memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (RUPSLB) pada Kamis, 25 Mei 2023. Jangka waktu buyback akan dimulai pada 25 Mei 2023 sampai dengan 24 Mei 2024, atau tanggal lain dapat ditentukan direksi perseroan alias tidak melebihi batas waktu paling lama 18 bulan setelah tanggal RUPSLB. (*)
Related News

CPIN Eksekusi Transaksi Rp430,98 Miliar, Telisik Rinciannya

Semester I-2025, Laba Panca Anugrah (MGLV) Melorot 44 Persen

Sedot Rp113,08 Miliar, WSKT Kebut Gedung FIB UGM Yogyakarta

Harga Premium, Pengendali AIMS Kembali Lego 20,2 Juta Lembar

Konsisten, Saham ELSA Sentuh Level Tertinggi 8 Tahun Terakhir

Laba Susut 15 Persen, Paruh Pertama 2025 YOII Defisit Rp185 Miliar