EmitenNews.com - Perusahaan pengelola rumah sakit Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) siapkan capex hingga Rp 1 triliun guna menyongsong tahun depan, yang akan digunakan untuk pengembangan pelayanan medical tourism dan juga rumah sakit baru.

 

Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategi Aristo Setiawidjaja menjelaskan, perseroan berniat mengembangkan layanan pada sektor medical tourism yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Indonesia sebelum pandemi. Pengembangan layanan ini, meliputi pelayanan kesehatan yang lebih kompleks.

 

“Karena selama pandemi, medical tourism lebih sulit dilakukan. Sehingga, memberikan satu structural opportunity bagi jasa kesehatan di Indonesia,” jelasnya dalam paparan publik virtual, Selasa (7/12/2021).

 

Untuk diketahui, jumlah capex ini lebih tinggi daripada rata-rata belanja modal yang dikeluarkan perseroan pada rentang 2018-2020. Sedangkan pada tahun ini, perseroan juga menganggarkan capex yang kurang lebih sama.

 

Aristo menambahkan, untuk itu perseroan menganggarkan capex yang lebih besar untuk meningkatkan kapabilitas dan kemampuan dengan training kepada dokter dan juga perlengkapan alat pendukungnya. Termasuk, penambahan tiga rumah sakit baru, pada saat bersamaan perseroan akan fokus mengembangkan center of excellence.

 

Secara rinci, rumah sakit pertama berlokasi di Soreang, Jawa Barat yang sudah dibangun sejak Juli 2021 dan akan dibuka pada kuartal I-2022. Sedangkan dua rumah sakit lainya direncanakan perseroan akan berdiri di Tasikmalaya dan Banda Aceh.

 

Menurut Aristo, berbagai rencana ini sejalan dengan proyeksi dari perseroan bahwa mayoritas pendapatan akan ditopang oleh pasien non Covid-19. “Meski demikian, kemungkinan fluktuasi dari jumlah pasien covid-19 masih sangat mungkin terjadi, mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi,” ujarnya.

 

"Secara korporasi HEAL telah melakukan buyback 40 juta saham.dengan total nilai nominal mencapai Rp 50 miliar pada 8-24 November 2021 lalu. Aksi tersebut diharapkan akan menstabilkan harga sahamnya di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.

 

Pembelian kembali, atau buyback saham akan dapat menstabilkan harga dalam kondisi pasar yang fluktuatif. Selain itu, buyback akan memberikan fleksibilitas bagi perseroan dalam mengelola modal jangka panjang, dimana saham treasuri dapat dijual di masa mendatang dengan nilai yang optimal jika memerlukan penambahan modal.